Bekasi (ANTARA News) - Organisasi Islam Muhammadiyah mengampanyekan gerakan penyepian sebagai sarana bermuhasabah atau mengevaluasi diri dalam menyambut tahun baru Masehi 2018, Minggu malam.
"Saya mengimbau masyarakat di seluruh Indonesia, mari kita sambut tahun baru 2018 dengan gerakan penyepian," kata ?Wakil Ketua Majelis Hukum dan HAM Muhammadiyah Manager Nasution dalam kunjungannya ke Bekasi, Minggu.
Gerakan penyepian tersebut diharapkan bisa menjadi budaya positif masyarakat muslim di Indonesia dalam melakukan evaluasi diri terhadap hal positif dan negatif yang selama ini dialami dalam kehidupan bermasyarakat.
Gerakan tersebut, kata dia, bisa dipusatkan di sejumlah mushola atau masjid terdekat dari tempat tinggal sehingga dapat sekaligus memakmurkan aktivitas masjid dan menghindari kerawanan.
"Mari gerakan keluarga kita ke masjid dan mushola lakukan tafakur, dzikir dan tadabur Alquran dalam rangka bermuhasabah," katanya.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak larut dalam eforia perayaan yang sifatnya berlebihan.
Alasannya, budaya tersebut justru berpotensi memicu terjadinya tindakan kriminalitas dan ganggungan Kamtibmas.
"Saya berharap seluruh keluarga muslim Indonesia tidak ikut menyemarakan turun ke jaran, tidak ikut melakukan pembakaran terhadap kembang api, petasan serta tidak ikut hura-hura," katanya.
Sejalan dengan imbauan tersebut, Pemerintah Kota Bekasi menggandeng Dewan Kemakmuran Masjid Agung Al Barkah di Jalan Veteran Bekasi Selatan untuk melaksanakan kegiatan khatam Al Quran dan dakwah.
"Sejumlah perwakilan unsur Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) seperti Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu, Kapolrestro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto, perwakilan DPRD dan sejumlah instansi terkait akan hadir di sana malam ini," kata Kepala Bagian Humas Pemkot Bekasi Edy Dariyo.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017