Semarang (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan razia angkutan yang tidak laik jalan segera dilakukan di berbagai objek wisata, khususnya yang memiliki medan terjal atau tanjakan.
"Kami evaluasi berkaitan dengan angkutan bus, khususnya pariwisata," katanya, usai "Dialog dan Pemberian Apresiasi Kepada Pelaku Transportasi Yang Turut Mendukung Angkutan Natal dan Tahun Baru", di Semarang, Sabtu malam.
Diakuinya, angkutan pariwisata selama ini kurang terkontrol baik dengan persentase ketidaklaikannya mencapai 30 persen sehingga perlu ketegasan, baik kepada masyarakat maupun operator angkutan pariwisata itu.
Kepada masyarakat, kata dia, selama ini sudah berkali-kali disampaikan untuk tidak menggunakan kendaraan yang tidak laik, tetapi ternyata masih saja ada yang menggunakan angkutan pariwisata yang tidak laik jalan.
"Tadi, kami memberhentikan satu bus yang mengangkut wisatawan dari Thailand, kami pindahkan. Ini membuktikan ada sikap abai dari segelintir manusia, segelintir operator yang merugikan banyak orang," tegasnya.
Oleh karena itu, Budi mengatakan sudah memberikan perintah melalui direktorat jenderal terkait yang memerintahkan seluruh jajaran kepala Dinas Perhubungan seluruh Indonesia untuk bertindak tegas kepada angkutan pariwisata.
"Magrib-magrib tadi saya membuat satu perintah, (lewat, red.) Pak Dirjen, kepada seluruh kadishub seluruh Indonesia, khususnya Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur untuk melakukan `law enforcement`, razia," katanya.
Razia angkutan pariwisata, kata dia, dilakukan di tempat-tempat wisata yang ada tanjakannya, seperti Puncak, Subang (Jabar), Bandungan, Baturaden (Jateng), dan beberapa tempat pariwisata lainnya dengan medan serupa.
"Sampaikan itu, dua hari mendatang akan kami lakukan itu (razia, red.). Kalau penumpang ternyata salah memilih angkutan untuk berwisata, jangan marah kalau tidak mendapatkan angkutan balik," kata Budi.
Pada kegiatan yang berlangsung di Museum Lawang Sewu Semarang itu, Menhub juga memberikan penghargaan kepada sebanyak 55 pelaku transportasi yang mendukung kelancaran arus masa Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.
"Transportasi sangat penting saat ini. Transportasi justru sangat berfungsi dan harus dijalankan maksimal pada saat hari-hari libur. Tadi, ada 55 pejuang transportasi yang penuh dedikasi menjalankan tugas," katanya.
Di tengah orang-orang sedang menikmati liburan, kata Budi, para pejuang transportasi menjalankan tugas membantu kelancaran transportasi saat masa angkutan Natal dan Tahun Baru dengan penuh dedikasi.
"Makanya, saya mengajak insan-insan transportasi yang mengayomi itu untuk memberikan apresiasi. Pasti apresiasi itu tidak setimpal dengan keringat dan jerih payahnya, tetapi setidaknya kami `concern`," pungkasnya.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017