Baghdad (ANTARA News)- PM Irak Nuri al Maliki, yang mengutip satu "kesalahpahaman" atas satu pernyataan sebelumnya, Jumat menegaskan ia mendukung rencana AS untuk mempersenjatai suku-suku Arab Sunni untuk memerangi pemberontakan di Irak. "PM itu adalah pemrakarsa kebijakan membantu suku-suku Irak di semua kota dan daerah," kata satu pernyataan dari kantornya. Dalam pernyataan yang disiarkan pekan lalu oleh majalah Newsweek, Maliki memperingatkan bahwa taktik baru AS itu "berbahaya karena hal itu akan menciptakan milisi-milisi baru." "Saya yakin bahwa pasukan koalisi tidak tahu latar belakang suku-suku itu. Itu adalah satu tugas pemerintah (Irak)," tambahnya. Dalam pernyataan Jumat, kantor Maliki mengatakan ada "kesalahpahaman" dari pernyataan perdana menteri sebelumnya". "Pemerintah tidak kuatir mempersenjatai suku-suku tapi kuatir terjadi kekacauan dan munculnya milisi-milisi baru. Yang penting adalah semua aktivitas ini berada dibawah kendali Irak dan dilakukan dengan pengawasan pemerintah." "Pemerintah menolak menggelar proyek-proyek seperti ini dalam konteks yang mengadu kekuataan suku-suku Sunni dan suku-suku Syiah," tambahnya. Para komandan militer AS menguatarakan keberatan-keberatan yang sama menyangkut pemberian senjata kepada kelompok-kelompok yang sampai sekarang memerangi pasukan AS dan Irak. Pada hari Minggu komandan pasukan koalisi Jenderal David Petraeus mengatakan ada "soal lejitimasi" tentang taktik AS di Irak untuk mempersenjatai kelompok perlawanan Sunni menghadapi kelompok Al Qaeda. Dalam wawancara dengan jaringan televisi AS Fox News ia mengatakan bahwa para komandan militer AS menyerahkan pada sekutu-sekutu lokal baru mereka "sedapat mungkin" melalui penyusunan data biometrik dan tetap mengawasi nomor seri senjata, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007