Tokyo (ANTARA News) - Sebanyak 16 ribu penumpang kereta api dari daerah pinggiran Saitama yang akan berangkat bekerja ke kota Tokyo terpaksa berjalan kaki untuk menuju stasiun KA berikutnya untuk melanjutkan perjalanan KA ke tempat tujuan Jumat pagi saat jam kantor akibat aliran listrik terputus, perusahaan KA, East Japan Railway Co, mengatakan. Petugas pemadam kebakaran mengatakan ambulans mengangkut sebanyak 30 orang komuter yang mengeluhkan kondisi kesehatan mereka setelah terjebak dalam kereta api tanpa alat penyejuk ruang (AC). Semenetara yang lainnya menerima bantuan pertololongan pertama di tempat kejadian. Sebagian dari penumpang yang terganggu kesehatannya itu mengeluhkan gejala gangguan hyperventilation dan hypoxia (ganguan pernafasan akibat berada di ruang kurang berventilasi dan kurang sirkulasi udara), demikian dilaporkan oleh petugas medis yang menolong. Terputusnya aliran listrik terjadi di jalur KA antara stasiun Omiya dan Saitama-Shintoshin di kota Saitama sekitar pukul 07:55 waktu setempat, putusnya aliran listrik itu juga menyebabkan terganggunya perjalanan KA ke Takasaki, Kiehin-Tohoku dan jalur Saikyo, demikian dilpaorkan oleh JR East. Pihak KA menemukan adanya gangguan pada jalur KA menuju Tokyo. Menyusul terputusnya aliran listrik , tiga pelayaanan KA antara Urawa dan Saitama-Sintoshin juga terganggu, serta dua pelayanan perjalanan KA antara Saitama=Sintohin dan stasiun Omiya serta pelayanan KA antara Omiya dan stasiun Mihara juga mengalami gangguan. JR East mengatakan sekitar 18 ribu penumpang dari enam jalur kereta terperangkap dalam gerbong tanpa AC dimana 16 ribu diantaranya dipandu untuk berjalan sepanjang jalur KA untuk menuku stasiun terdekat, yang berjarak sekitar satu kilometer.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007