Bengkulu (ANTARA News) - Stasiun kelautan yang berlokasi di kawasan pelabuhan Pulau Baai, akan dijadikan tempat penangkaran empat jenis penyu khas Bengkulu yang kini terancam punah. "Dalam waktu dekat kita akan ke Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat untuk melihat tempat penangkaran penyu, setelah itu akan dibangun pusat penangkaran di lokasi stasiun kelautan itu," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bengkulu Tonny Sarwono di Bengkulu, Jumat. Penangkaran penyu itu diperlukan karena populasinya kini terus berkurang, bahkan teramcam punah sebab telurnya diambil oleh masyarakat untuk dikonsumsi dan dijual. "Karena setiap bertelur diambil sehingga tidak yang menetas, maka memang keberadaan penyu-penyu itu sekarang diambang kepunahan," tegasnya. Di perairan Bengkulu hidup empat jenis penyu diantaranya penyu blimbing dan penyu hijau, yang habitatnya berada di kawasan pantai di Kabupaten Mukomuko. Penyelematan penyu, kata dia kini menjadi program prioritas DKP Provinsi Bengkulu. Berbagai upaya telah dan akan dilakukan guna menyelamatankan hewan yang kini mulai langka itu, diantaranya mengajak masyarakat yang berada di sekitar habitatnya untuk ikut menjaga dan mengurangi pengembilan telur-telurnya. "Kalau dilarang sulit karena itu merupakan salah satu sumber pencairan. Karena kita mengajak untuk mengurangi saja sehingga ada sebagian dari telur itu yang menetas," ujarnya. Namun, setelah timbul kesadaran dari masyarakat untuk menjaga kelestarian binatang itu, maka diharapkan pengambilan telur-telur itu akan berhenti sama sekali. Stasiun kelautan dibangun pada 2006, dengan tujuan membantu para nelayan tradisonal untuk mengetahui lokasi keberadan kumpulan ikan, sehingga hasil tangkapan mereka dapat menjunjang kehidupan yang layak.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007