Jinan (ANTARA News) - China membuka jalan tol sepanjang satu kilometer yang mampu menghasilkan tenaga surya sepanjang untuk dilakukan uji coba.
Panel surya diletakkan di bagian bawah jalan lingkar di sekitar Jinan, ibu kota Provinsi Shandong di China Timur. Permukaan jalan terbuat dari material yang transparan dan berbobot berat sehingga tembus sinar matahari.
Panel sepanjang 5.875 meter persegi tersebut dapat menghasilkan 1 juta kwh daya dalam setahun, yang cukup untuk memenuhi permintaan energi sehari-hari untuk 800 rumah tangga, demikian disampaikan Qilu Transportation Development Group sebagai pengembang proyek.
"Proyek ini akan menghemat ruang untuk membangun peternakan surya dan memperpendek jarak transmisi," kata Xu Chunfu, ketua kelompok tersebut.
Listrik yang dihasilkan oleh bagian uji akan digunakan untuk menyalakan lampu jalan raya, papan nama, kamera pengintai, terowongan dan fasilitas gerbang tol. Sedangkan surplus energinya akan dipasok ke jaringan listrik negara, kata Xu.
Ke depan, energi yang dihasilkan akan dikembangkan fungsinya untuk pengisian baterai ponsel, untuk kendaraan listrik dan penyediaan koneksi internet.
Jalan ini dirancang selama 20 tahun, yang memiliki tiga lapisan, yakni lapisan beton yang tembus cahaya di atas, panel silikon amorf tipis di tengah, dan lapisan pelindung tahan air di bagian bawah.
"Lapisan atas memiliki fleksibilitas yang baik yang dapat menahan tekanan kendaraan besar dan melindungi papan silikon amorf yang rapuh di bawahnya," kata Zhang Hongchao, ilmuwan kepala perusahaan Shandong Pavenergy yang terlibat dalam pengembangan proyek tersebut.
Xu tidak mengungkapkan harganya, tapi ia mengatakan bahwa nilainya setengah dari proyek serupa di luar negeri.
"Dengan berkembangnya tenaga surya di China, biayanya bisa semakin berkurang," katanya.
Cina memimpin dunia dalam pengembangan tenaga surya. Peningkatan kapasitas terpasang generasi baru telah menjadi yang terbesar di dunia sejak 2013. Sampai akhir September, kapasitas terpasang fotovoltaik China mencapai 120 gigawatt, demikian diwartakan Kantor Berita Xinhua.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017