IHSG naik 11,57 poin atau 0,18 persen menjadi 6.325,62, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 2,96 poin atau 0,28 persen menjadi 1.073,30.
Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya di Jakarta, mengatakan bahwa menjelang penutupan perdagangan tahun buku 2017, investor masih terus melakukan akumulasi saham sehingga laju IHSG kembali menigkat.
"Semangat investasi masih terlihat cukup tinggi hingga saat ini, hal itu dikarenakan imbal hasil di pasar modal masih cukup menjanjikan," katanya.
Ia optimistis dengan perekonomian yang terus membaik maka gairah investasi para investor ke dalam pasar modal Indonesia masih akan tinggi. Kondisi itu akan membuka potensi IHSG untuk melanjutkan kenaikan hingga tahun 2018.
Namun, Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere menambahkan, laju IHSG dapat tertahan oleh sentimen dari dalam negeri dan faktor eksternal.
Sentimen dalam negeri yang dimaksud yakni angka pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan hanya sebesar 5,05 persen, di bawah target APBNP 2017 yakni 5,2 persen. Sementara dari eskternal yaitu situasi geopolitik di semenanjung Korea yang masih membayangi pasar.
Sementara itu, bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei naik 57,66 poin (0,25 persen) ke 22.841,64, indeks Hang Seng menguat 62,39 poin (0,21 persen) ke 29.926,10, dan Straits Times melemah 2,60 poin (0,08 persen) ke posisi 3.396,50.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017