Jakarta, 22/6 (ANTARA) - Menteri Negara BUMN, Sofyan Djalil, mengisyaratkan pelaksanaan stock split (pemecahan nilai nominal saham) PT Semen Gresik Tbk. sebesar 1:8. "Paling sedikit menurut saya 1:8, kalau begitu kan harga sahamnya menjadi Rp6.000-an. Itu sudah cukup likuid, kalau lebih kecil dari itu lebih baik lagi," kata Menteri menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Jumat. Seperti diketahui, harga saham per lembar Semen Gresik sebesar Rp46.700 (hingga kemarin), bila dilakukan stock split 1:8 harga saham akan menjadi Rp6.000. Ia mengatakan stock split merupakan upaya agar harga saham lebih likuid di pasaran. "Kalau menurut teori saya, kalau mungkin lebih kecil lebih baik," katanya. Dengan begitu, akan lebih banyak masyarakat yang dapat menikmati dan berpartisipasi dalam kepemilikan saham Semen Gresik. Menurut menteri, soal besaran stock split Semen Gresik tidak perlu dilaporkan kepada pemerintah, tetapi melalui mekanisme RUPS. Pemegang saham dalam hal ini Meneg BUMN tidak perlu menjadi pihak yang memutuskan tetapi akan ditentukan melalui RUPS. "Hal yang penting adalah bagaimana menciptakan pasar lebih likuid, sehingga banyak masyarakat yang memiliki saham, baik itu investor kecil termasuk juga teman-teman wartawan," kata Meneg BUMN. (*)

Copyright © ANTARA 2007