Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram di Jakarta, Kamis mengatakan, pihaknya menyambut baik diciptakannya platform yang memungkinkan KUMKM bersinergi dengan BUMN.
"Produk Wico 2.0 dari PT. Telkom ini adalah peluang bagus dan model yang baik bagi koperasi untuk bekerja sama dan bersinergi, dengan BUMN," kata Agus Muharram.
Wico 2.0 adalah produk terbaru PT. Telkom yang menyediakan Wifi untuk usaha mikro dan usaha rumah tangga dalam menjual jasa layanan internet atau wifi tanpa tergantung ruang, waktu, dan jarak.
Acara peluncuran Wico 2.0 itu dihadiri Direktur Enterprise dan Business Center PT Telkom, Dian Rachmawan, Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha, Abdul Kadir Damanik, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran, I Wayan Dipta, Dirut LLP KUKM, Emilia Suhaemi, dan EVP Divisi Business Center Telkom, Tri Gunadi.
"Acara ini saya nilai penting dan monumental, karena itu Kemenkop dan UKM menyambut baik dan mendukung peluncuran Wico 2.0 ini," kata Agus.
Ia menjelaskan, saat ini jumlah koperasi aktif sebanyak 152.142, dengan jumlah anggota 25 juta orang.
"Tak semua koperasi atau anggotanya memiliki Wifi. Jadi kalau misalkan separuhnya saja memakai produk Wico 2.0, ini akan sangat luar biasa potensi dan prospek bisnis yang bisa dijalankan," katanya.
Pihaknya juga mengembangkan PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu) yang telah bekerja sama dengan PT. Telkom untuk mendirikan dan mengembangkan kampung digital di 51 Lokasi Plut seluruh Indonesia.
Pasar pengguna Wifi juga akan semakin luas jika ditambah UMKM, yang sebagian besar adalah usaha mikro dengan jumlah lebih kurang 58 juta pelaku usaha mikro.
"Jadi nanti di warung-warung dan restoran-restoran dapat menyediakan jasa layanan Wifi secara mudah dan murah yang tentunya akan meningkatkan kualitas layanan usahanya itu, dimana pelanggan tak hanya makan atau minum saja, namun juga bisa menggunakan internet dengan biaya yang terjangkau," katanya.
Direktur Enterprise dan Business Center PT. Telkom Dian Rachmawan menyambut baik peluang kerja sama dengan koperasi dan UMKM ini.
"Ini akan menjadi sejarah baru dalam bisnis koperasi dan UMKM," katanya.
Ia mengatakan, Indonesia diberkahi bonus demografi berupa generasi milenial yang akrab dengan atribut internet.
"Jika bonus ini tak didukung, mereka bisa terjerumus pada hal-hal negatif. Oleh karena itu kami mengajak koperasi, usaha mikro dan kaum perempuan untuk menangkap peluang dalam Wico ini," ujar Dian.
Menurut dia, Wico layaknya warung internet (warnet) yang kekinian. Jika dulu pemilik warnet harus menyediakan komputer, kini pemilik atau pelaku UMKM hanya menyediakan tempat bagi orang-orang untuk berinternet sambil berjualan makanan minuman.
?Kami melihat ada peluang bisnis yang bisa dibagi dengan pelaku UMKM. Jika punya rumah makan, warung, atau kafe, bisa dipasang Wico, 2.0," tambahnya.
Mengenai bagi hasil Dian menjelaskan, nantinya untuk voucher yang terjual dibagi secara proporsional.
"Saat bisa jual 500 voucher kita berikan ke pengusaha Wico 2.0 sebesar 30 persen, PT. Telkom 70 persen. Tapi kalau jual di atas 500 voucher, dari kenaikan itu kita berikan 50 persen,? katanya.
PT. Telkom memberi keleluasaan bagi pelaku UMKM untuk menetapkan voucher dengan harga pokok minimal Rp3.500 untuk 2 jam pemakaian internet.
Ia menambahkan keuntungan memakai Wico 2.0 ialah kestabilan internet karena berbasis jaringan serat optik.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017