Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu sore, bergerak melemah sebesar 11 poin menjadi Rp13.565 dari posisi Rp13.554 per dolar Amerika Serikat.
"Terbatasnya hari aktif di pasar keuangan menjelang akhir tahun membuat laju rupiah sedikit tertahan meski masih dalam kisaran yang stabil," kata analis Valbury Asia Futures Lukman Leong di Jakarta.
Kenaikan peringkat utang Indonesia yang diberikan oleh Fitch Ratings, menurut dia, masih menjadi salah satu faktor yang menjaga pergerakan rupiah untuk tidak tertekan lebih dalam.
Ia menambahkan bahwa harga minyak mentah dunia yang stabil di atas level 55 dolar AS per barel turut menjaga mata uang berbasis komoditas.
Terpantau harga minyak mentah jenis WTI crude berada di posisi 59,59 dolar AS per barel. Sementara itu, minyak mentah jenis brent crude di posisi 66,35 dolar AS per barel.
Sementara itu, ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan bahwa setelah liburan panjang, rupiah bergerak mendatar, minimnya sentimen positif baru dari dalam negeri membatasi pergerakan mata uang domestik.
"Nilai tukar rupiah telah menguat dalam beberapa hari terakhir ini pascapenaikan peringkat surat utang Indonesia oleh Fitch Rating," katanya.
Ia menambahkan bahwa masih terlihat potensi bagi mata uang rupiah untuk kembali ke area penguatan di pasar spot menyusul fundamental ekonomi Indonesia yang masih kuat.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada hari Rabu (27/12) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah ke posisi Rp13.562 dari posisi sebelumnya Rp13.558 per dolar AS.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017