Sekretaris Umum PBSI Sulsel, Atman Amir di Makassar, Rabu, mengatakan pihaknya sudah menyampaikan khusus keinginan untuk menjadi tuan rumah pada rapat kerja nasional (Rakernas) di Jakarta beberapa waktu lalu.
"Kami sudah mengajukan langsung ke pusat untuk bisa diberikan kesempatan menggekar kejurnas 2018. Kami masih menunggu dan berharap keinginan kami ini dapat direalisasikan kedepan," katanya.
Ia menjelaskan, untuk respon atau jawaban dari PBSI pusat sendiri diharapkan bisa dilakukan pada awal 2018, sehingga pihaknya bisa mempersiapkan segala sesuatunya secara maksimal.
Apalagi pihaknya juga berencana untuk bisa menggelar ajang yang tensinya lebih ketat dan meriah dengan hadirnya para pebulu tangkis terbaik di sejumlah provinsi di Indonesia.
Mengenai kesiapan sendiri, dirinya mengaku tidak ada persoalan. Sarana dan prasarana yang ada di Makassar mulai venue pertandingan, bandara dan perhotelana yang begitu banyak dapat menampung seluruh peserta kejurnas.
"Jadi kita berharap tawaran sebagai tuan rumah sudah ada kepastian pada awal 2018. Kami memang sudah berkomitmen melaksanaan ajang kejurnas," ujarnya.
Lebih jauh, PBSI Sulawesi Selatan mencatat sejarah dengan merebut dua medali emas pada Kejuaraan Nasional Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) di Bangka Belitung, 27 November hingga 2 Desember 2017
"Kami berhasil merebut dua medali emas pada Kejurnas PBSI 2017. Ini merupakan sejarah untuk pertama kali merebut medali emas di ajang sekelas Kejurnas," kata Humas PBSI Sulsel Kiky Michael.
Dua medali emas Sulsel itu, kata dia, masing-masing dipersembahkan pasangan ganda campuran dewasa yang diperkuat Alvin dan Suci serta dari tunggal taruna putra atas nama Surya Athala Naufal.
"Alhamdulillah, sejarah baru bagi Sulsel merebut emas pertamanya sepanjang keikutsertaanya pada kejuaraan nasional bulu tangkis. Kami tentunya bersyukur dan ikut berbangga dengan pencapaian atlet kita di ajang tersebut," sebutnya.
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017