"Kita perlu memperhatikan baik-baik bagaimana beberapa perusahaan berjalan di internet, media sosial dan seberapa besar mereka terlibat di kehidupan politik dalam negeri," kata Putin dalam pertemuan dengan pemimpin parlemen untuk membahas undang-undang "agen asing", dikutip dari Reuters.
Dia tidak menyebutkan nama perusahaan teresebut atau perhatiannya terhadap aktivitas perusahaan lokal dan asing. Amerika Serikat dan beberapa negara Barat menuduh Rusia ikut campur dalam pemilu mereka.
Putin bulan lalu mengizinkan negaranya menunjuk media asing sebagai "agen asing", menjawab tekanan AS terhadap media Rusia yang dipandang Moskow tidak dapat diterima.
Begitu mendapat julukan agen asing, perusahaan tersebut harus memberikan penjelasan kepada pihak berwajib salah satunya dari mana pendanaan berasal.
"Harus dianalisis bagaimana mereka beroperasi dan akan beroperasi selama Pilpres," kata dia.
Dia menambahkan kebijakan ini tidak boleh membatasi kebebasan di dunia maya.
Rusia menyatakan Radio Free Europe/Radio Liberty (RFE/RL) dan Voice of America (VoA), keduanya didukung AS, sebagai "agen asing".
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017