Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Rabu pagi turun enam poin menjadi Rp13.560 per dolar AS dari Rp13.554 per dolar AS.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan nilai tukar mata uang di kawasan Asia, termasuk rupiah, bergerak cukup stabil terhadap dolar AS di tengah penantian rilis data-data ekonomi Amerika Serikat.

"Volume perdagangan diperkirakan masih relatif sepi menjelang libur akhir tahun baru," katanya.

"Data ekonomi yang dapat menjadi penggerak pasar datang dari data kepercayaan konsumen dan penjualan rumah tertunda di Amerika Serikat. Jika dirilis lebih rendah dari ekspektasi, dapat menjadi katalis negatif untuk dolar AS," katanya.

Saat ini, dia menjelaskan, dolar AS masih mendapat sedikit dukungan dari data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat. Ekonomi negara itu tumbuh 3,2 persen pada kuartal ketiga, dan merupakan pertumbuhan tercepat dalam dua tahun terakhir.

Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong mengatakan sentimen dari lembaga pemeringkat Fitch Ratings, yang menaikkan peringkat Indonesia menjadi BBB (triple B) dengan proyeksi stabil, masih akan menjadi faktor yang menjaga rupiah.

"Pelaku pasar menilai, pencapaian itu merupakan cerminan dari keberhasilan pemerintah Indonesia dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," katanya.

Ia menambahkan Fitch mengakui pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat, namun mencatat dua hal yang perlu menjadi perhatian, yaitu pendapatan per-kapita dan penerimaan negara dibandingkan dengan negara-negara sekelompok.


Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017