PBB (ANTARA News) - Usulan AS untuk menunjuk PM Inggris, Tony Blair, sebagai pemimpin upaya dalam pembentukan negara Palestina "sedang dibicarakan" dalam Kwartet Diplomatik Timur Tengah, seorang jurubicara PBB mengatakan Kamis. "Masalah itu sedang dibicarakan," kata Michele Montas ketika menjawab pertanyaan seorang wartawan. "Masalah itu diajukan pada sekjen (PBB) dalam pembicaraan berbeda dengan beberapa pelaku Kwartet." Gagasan itu diajukan oleh Washington, ia menambahkan, dan menyebutkan bahwa Ban telah berunding dengan Menlu AS Condoleezza Rice melalui telpon Kamis. Kwartet itu terdiri atas Uni Eropa, PBB, Rusia dan AS. Sebelumnya surat-surat kabar AS mengutip beberapa pejabat yang tak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa pemerintah Presiden George W. Bush telah meletakkan dasar bagi Blair untuk ditunjuk sebagai utusan bagi pembangunan-negara Palestina, meskipun seorang jurubicara Bush menolak untuk memastikan laporan itu. David Welch, pembantu menlu AS untuk urusan Timur Dekat, telah bertemu dengan Blair di London Rabu, menurut New York Times, seperti dikutip AFP. Para pejabat Deplu juga menolak untuk memastikan atau membantah laporan yang mengaitkan Blair dengan peran itu, tapi jurubicara Deplu AS, Sean McCormack, mengatakan penunjukan seorang utusan baru merupakan kekritisan di tengah harapan baru akan pembentukan negara Palestina. "Saya pikir gagasan itu memiliki beberapa kegunaan. Dengan jelas, ada kebutuhan pada beberapa konsultasi lagi mengenai masalah itu," kata McCormack. "Namun mengenai orang khususnya, pada saat ini saya tentu saja tidak akan menyebutkannya." (*)
Copyright © ANTARA 2007