Uji coba Kereta Bandara yang dibuka untuk umum dilaksanakan mulai Selasa (26/12) sampai 1 Januari 2018 dengan tarif promosi sebesar Rp30 ribu.
"Kami sekeluarga ada sembilan orang ke sini. Mumpung lagi libur ya sudah coba saja, lagipula tarifnya sedang promo," kata salah satu penumpang Kereta Bandara, Yangky Mulyanto, di Stasiun Sudirman Baru di Jakarta, Selasa.
Yangky datang bersama dengan delapan orang kerabatnya dari Rawamangun untuk mencoba fasilitas Kereta Bandara dan melihat Stasiun Sudirman Baru.
Ia berharap dengan kereta bandara ini, warga yang tinggal di Jakarta bisa beralih dari transportasi darat baik bus umum, taksi maupun mobil pribadi menuju kereta sehingga bisa mengurangi macet.
Terkait proses pembayaran dengan "vending machine", Yangky mengaku tidak mengalami kesulitan walaupun pembayaran baru bisa menggunakan kartu debit dan kredit.
Dalam kesempatan yang sama, penumpang lainnya, Ivan Hutapea, tertarik mencoba kereta bandara untuk mengetahui perbandingan waktu perjalanan antara bus umum dan kereta Bandara yang dioperasikan oleh Railink ini.
"Saya mau coba buat nanti persiapan mudik sebab kalau naik bus Damri itu bisa empat jam dari Rawamangun. Kalau ini kan cuma sejam paling lama," kata Ivan.
Penumpang lainnya yang sudah mencoba kereta Bandara, yakni Budi Akbar dari Makassar, mengaku puas dengan fasilitas di dalam kereta.
Menurut dia, Kereta Bandara yang nantinya dipatok seharga Rp70 ribu mulai 2 Januari 2018, sangat memfasilitasi penumpang yang tinggal di pusat Kota Jakarta.
"Kalau mahal atau tidak ya dilihat dari praktisnya ya. Saya kebetulan mau ke daerah Senayan jadi gampang, tapi kalau tujuan saya ke Ciputat lebih mudah naik Taksi lewat tol," kata Budi.
Railink mengoperasikan kereta bandara dengan enam gerbong pada setiap rangkaian yang bisa menampung 272 penumpang dan 42 perjalanan.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017