Bogor (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat menyediakan posko kesehatan bagi pengungsi kebakaran Kelurahan Gudang agar tetap terjaga kesehatan selama berada dalam pengungsian.
Hingga Selasa ini sudah tercatat sebanyak 15 warga pengungsi korban kebakaran yang datang memeriksakan kesehatannya. Keluhan kesehatan yang dirasakan masih tergolong ringan, seperti pusing, demam, lecet, gatal-gatal, magh dan lainnya.
"Sejauh ini belum ada keluhan kesehatan yang harus dirujuk masih terlayani di posko kesehatan," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Bogor, Ratna Diyah.
Ratna mengatakan, tim kesehatan diturunkan terdiri dari dokter, perawat dan petugas Puskemas, dibantu juga dari PMI.
Adapun yang menjadi fokus utama tim medis adalah memastikan pengungsi korban kebakaran mendapatkan layanan kesehatan yang baik sehingga kondisi kesehatan pascakebakaran tetap terjaga.
"Kami juga memastikan mereka mendapat makanan tambahan, obat-obatan dan sanitasi yang baik," kata Ratna.
Selain itu Dinkes akan memberikan terapi trauma healing bagi warga yang mengalami shock akibat kebakaran.
Menurutnya beberapa di antara korban pengungsi kebakaran ada yang berstatus hamil, anak-anak, ibu baru melahirkan dan masa nifas.
"Semuanya kita akomodir memastikan asupan gizinya terpenuhi," katanya.
Dinkes menyiagakan tim medis, dan ambulan yang siap siaga di lokasi pengungsian. Juga ada penyuluhan tentang sanitasi selama dalam pengungsian.
Peristiwa kebakaran di Kelurahan Gudang terjadi Senin (25/12) ba`da zuhur. Data dari BPBD Kota Bogor api menghanguskan kurang lebih 40 rumah yang dihuni 74 kepala keluarga dengan 271 jiwa.
Sebanyak 122 jiwa mengungsi di SDN Empang 1 dan 2, sisanya mengungsi di rumah kerabat dan sanak saudaranya.
Di antara pengungsi kebakaran, 212 pengungsi umum, 59 anak-anak terdiri atas 20 balita, 20 anak SD, 16 anak SMP, tiga SMA. Berdasarkan jenis kelamin 134 laki-laki dan 137 perempuan.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017