Jakarta (ANTARA News) - Calon penumpang Kereta Bandara Soekarno-Hatta sebagian beralih ke moda transportasi lain seperti Damri, taksi dan layanan transportasi berbasis aplikasi daring karena kehabisan tiket.
"Saya mau ke Manado, pukul 18.20 take off, tapi ini kehabisan yang pukul 15.51, baru ada 16.51, takutnya ketinggalan pesawat," kata Andhika, satu calon penumpang KA Bandara di Stasiun Sudirman Baru, Jakarta, Selasa.
Andhika pun batal menjajal Kereta Bandara dan beralih menggunakan Damri dari Stasiun Gambir. Saat bertanya pada petugas tiket di Stasiun Sudirman Baru, Andhika kecewa karena harus menunggu dua jam.
Ia mengaku akan menjajal kereta bandara saat pulang dari Manado dan membeli tiket melalui aplikasi Railink. "Kemungkinan saya akan coba nanti pulang, tapi belinya lewat online biar tidak kehabisan lagi karena sudah liat dari berita sepertinya fasilitasnya bagus," kata dia.
Seperti Andhika, Fani Kalila juga harus beralih ke bus Damri dari Stasiun Gambir, yang jaraknya sekitar empat kilometer dari Stasiun Sudirman Baru, karena tiket kereta yang dia inginkan sudah habis.
Fani tiba pukul 12.30 WIB di Sudirman Baru, namun tiket kereta yang dia butuhkan sudah habis, yang ada tiket kereta yang berangkat pukul 15.00 WIB, sementara pesawatnya dijadwalkan berangkat pukul 16.00 WIB.
"Saya ada dinas luar kota ke Padang. Pesawatnya jam empat sore, tidak keburu kalau baru naik jam tiga. Saya tidak menyangka kalau banyak juga yang naik," kata Fani.
Ruang tunggu Stasiun Sudirman Baru ramai dengan calon penumpang yang lalu lalang hari ini, saat Kereta Bandara Soekarno-Hatta dari Stasiun Sudirman Baru mulai diujicoba.
Uji coba operasi kereta bandara dilaksanakan mulai Selasa (26/12) dengan tarif promosi Rp30.000 mulai 26 Desember 2017 sampai 1 Januari 2018. Mulai 2 Januari 2018, tarif normal Rp70.000 akan mulai diberlakukan.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017