Jakarta (ANTARA News) - Berikut lima berita pada Senin (25/12) yang masih menarik Anda simak:
Presiden nge-Tweet selamat Natal
Presiden Joko Widodo mengucapkan selamat Hari Raya Natal kepada seluruh Umat Kristiani di seluruh Indonesia melalui akun twitter resminya @jokowi. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu tampak ingin menggunakan momentum tersebut untuk juga terus menyebarkan semangat keberagaman.
Gereja doakan Indonesia damai dan selalu rukun
Pendeta Adriaan Pitoy yang memberi khotbah pada jemaat di Gereja mendoakan Indonesia selalu dalam perdamaian dan rukun.
"Kami berdoa kepada bangsa yang tengah terjadi ketegangan ini, berharap Tuhan turun tangan agar dunia ini kembali indah dan tertib sebagaimana semula diciptakan bagi kita," ujar Pendeta Adriaan dalam khotbah misa di Gereja Paulus di kawasan Menteng Jakarta, Senin.
Ia menyampaikan hal itu mengingat situasi tegang belakangan ini di dalam negeri sehingga muncul rasa mencekam pada masyarakat.
Ahok ucapkan selamat Natal dari balik jeruji
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama memberi ucapan selamat Natal untuk umat Kristiani disertai harapan untuk kebaikan pada perayaan tahun ini.
“Semoga Allah sumber pengharapan memenuhi kita semua dengan kesehatan yang baik, sukacita dan selalu ada damai sejahteraNya yang melampaui segala akal memelihara hati dan pikiran dalam Kristus Yesus,” tulis Ahok, panggilan Basuki, seperti yang diunggah oleh timnya di akun Instagram @basukibtp, Senin.
Guatemala ikuti jejak Trump, pindahkan kedubes ke Yerusalem
Presiden Guatemala Jimmy Morales mengumumkan bahwa negaranya akan memindahkan kedutaan besarnya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem., sehingga menjadi negara pertama yang mengikuti Presiden Amerika Serikat Donald Trump memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem.
Negara di Amerika Tengah ini adalah satu dari sembilan negara yang menolak resolusi tak mengikat Majelis Umum PBB yang mengecam pengakuan Yerusalem ibu kota Israel oleh Trump.
Masih tak puas soal Yerusalem, Trump utak-atik anggaran PBB
Pemerintahan Presiden Donald Trump sedang mempelajari pengencangan ikat pinggang anggaran Perserikatan Bangsa Bangsa, kata Duta Besar Amerika Serikat di PBB Nikki Haley.
Anggaran PBB telah dipangkas sampai sekitar 285 juta dolar, kata Haley seraya menyatakan pemangkasan anggaran ini ditujukan untuk merampingkan manajemen badan supranasional itu.
Hari ini Haley menyatakan pemangkasan anggaran itu ditujukan untuk meningkatkan disiplin dan akuntabilitas PBB. Dia menyebut, "ketidakefisienan dan belanja berlebih" oleh PBB selama ini sudah umum diketahui orang.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017