Sampang (ANTARA News) - Kapolres Sampang AKBP Tofik Sukendar menyakan, ledakan di Desa Samaran, Tambelangan yang menyebabkan seorang warga di desa itu luka-luka, bukan dari bahan peledak jenis bom.
"Benda yang meledak di Sungai Desa Samaran, Kecamatan Tambelangan, Sampang itu adalah rocket parachute flare atau roket peminta bantuan yang biasanya diluncurkan oleh kapal laut," ujar kapolres dalam keterangan persnya di Sampang, Pulau Madura, Jawa Timur, Senin malam.
Sebelumnya pada Minggu (24/12), sebuah benda meledak dan benda itu biasanya digunakan sebagai benda pemantik pertolongan awak kapal.
Benda itu ditemukan di sebuah anak sungai di Desa Samaran, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang oleh pemuda di desa itu oleh tiga orang pemuda yang sedang mandi di sungai tersebut.
Ketiga orang itu masing-masing bernama Zainal, Ahmad dan Riyan. "Yang menjadi korban ledakan ini bernama Zainal," ujar kapolres.
Benda tersebut meledak saat hendak diambil oleh korban sehingga mengenai pelipis mata kanan korban hingga berdarah.
"Saat ini korban masih menjalani perawatan medis di Puskesmas Tambelangan, dan berdasarkan laporan tim medis disana, kondisinya sudah membaik," ujar kapolres menjelaskan.
Sebelumnya, warga di menduga, ledakan yang menimpa Zainal itu, akibat bom, karena di sekitar lokasi itu, pernah ditemukan puluhan peluru aktif oleh warga setempat.
Warga menduga, ledakan itu, merupakan sisa perang saat masa penjajahan, sehingga warga panik dan dikhawatirkan masih banyak bahan peledak yang tertimbun di sekitar lokasi kejadian.
"Kemungkinan benda pemantik yang meledak kemarin itu terbawa arus dari air laut," ujar kapolres.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017