Jakarta (ANTARA News) - Hasil survai yang dilakukan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited menunjukkan para pengusaha kecil di Asia melihat kondisi akan membaik pada masa mendatang (optimis). "Kalangan pengusaha kecil tersebut ditanyakan mengenai pandangan mereka terhadap kondisi ekonomi di negara masing-masing," kata Khuresh Faizullabhoy, Head of Commercial Banking HSBC Indonesia, Kamis. Para pengusaha kecil menantikan kondisi yang lebih baik pada waktu yang akan datang, ujarnya, saat menyampaikan hasil survei The HSBC Asia-Pacific Small Business Confidence, bekerjasama dengan ACNielsen pada triwulan pertama di tahun 2007, mencakup 1.800 UKM di sembilan negara, Hong Kong, China daratan, Taiwan, Singapura, India, Korea, Malaysia, Indonesia dan Australia. Pertanyaan yang diajukan, apakah mereka merencanakan untuk berinvestasi dan menambah jumlah tenaga kerja, serta bagaimana mereka melihat volume perdagangan di daratan Cina, di negara Asia lainnya, bahkan di dunia secara keseluruhan. Faizullabhoy mengatakan, survei ini dimaksudkan untuk melihat kondisi dan gejala yang dapat mempengaruhi arah perkembangan bisnis UKM. Terkait hal ini HSBC siap memberikan dukungan dan layanan bagi kebutuhan bisnis lokal maupun internasional. Para pengusaha UKM di Indonesia, India, daratan Cina serta Singapura termasuk kelompok yang cukup optimis dalam melihat perkembangan kondisi ekonomi. Sebanyak 84 persen pengusaha UKM yang menjadi responden dari Indonesia pada umumnya memberikan pandangan yang positif terhadap perkembangan ekonomi di kawasan ini, di mana sebagian mengharapkan pertumbuhan ekonomi yang stabil 29 persen, sedikit lebih cepat 30 persen dan pertumbuhan yang pesat 25 persen dibandingkan dengan angka pertumbuhan dalam triwulan pertama di tahun 2007. Di samping itu sebanyak 64 persen pengusaha UKM di Indonesia berencana untuk mengembangkan usaha mereka. Mereka ini adalah kelompok yang paling optimis mengenai harapan berinvestasi, diikuti oleh para pengusaha UKM dari daratan Cina, Australia, dan Singapura. Dalam hal perekrutan tenaga kerja, UKM di Cina daratan adalah yang paling optimis, diikuti oleh Indonesia, India dan Singapura. Kebanyakan dari UKM dari Indonesia 47 persen tidak memiliki rencana untuk mengubah jumlah karyawan mereka pada tahun ini. Bagaimanapun, 22 persen dari mereka ini masih berencana memperbanyak jumlah karyawan sejumlah kurang dari 10 persen dan 22 persen dari mereka berencana untuk menambah jumlah pekerja lebih dari 10 persen. Sedangkan hanya 8 persen yang berencana mengadakan pengurangan tenaga kerja. Ketika sebuah pertanyaan dilontarkan kepada para pengusaha kecil yang melakukan perdagangan antar negara (cross-border trade) mengenai ekspektasi mereka terhadap volume perdagangan di daratan Cina, Asia dan dunia, para pengusaha UKM di India, Singapura dan Indonesia adalah yang paling optimis terhadap pertumbuhan perdagangan di daratan Cina dan Asia tersebut. Sebanyak 35 persen pengusaha UKM di Indonesia mengharapkan volume perdagangan antar negara ini bertumbuh dengan kecepatan pertumbuhan yang sama, 28 persen mengharapkan pertumbuhan yang moderat dan 35 persen dari mereka mengharapkan pertumbuhan yang pesat. Hanya sebagian kecil 2 persen yang melihat akan adanya penurunan perdagangan di daratan Cina. Dalam hal perdagangan di kawasan lainnya di Asia, pengusaha UKM di Indonesia adalah yang paling optimis dalam melihat perdagangan antar Asia, dimana 72 persen mengharapkan terjadinya pertumbuhan yang lebih cepat di kawasan Asia ini 26 persen berharap pertumbuhan yang moderat, dan 46 persen berharap pertumbuhan yang pesat. Pengusaha UKM di India merupakan kelompok yang paling optimis dalam melihat pertumbuhan perdagangan dunia, diikuti oleh para pengusaha di Korea dan Malaysia. Pengusaha UKM di Indonesia pada umumnya bersikap positif terhadap pandangan umum mengenai perdagangan dunia. Sebanyak 20 persen dari mereka berharap pertumbuhan moderat, sedangkan 41 persen berharap pertumbuhan yang pesat.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007