Jakarta (ANTARA News) - Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri menyatakan PKS harus bersikap lebih progresif agar menjadi partai besar dan pemenang pada penyelenggaraan Pemilu 2019.
"Kehadiran sejumlah tokoh yang masuk ke PKS merupakan hal yang menjadikan partai progresif," katanya dalam rilis PKS, Minggu.
Menurut dia, bila PKS ingin menang dalam Pemilu 2019 maka jangan berlama-lama konsolidasi tetapi cukup dilakukan untuk menghimpun energi.
Kader partai, lanjutnya, harus lebih sering lagi turun ke masyarakat dalam rangka membantu kebutuhan warga.
Habib mengingatkan berkhidmat untuk rakyat jangan hanya menjadi "tagline" atau semboyan perjuangan belaka.
Mantan Presiden PKS Hidayat Nur Wahid menginginkan kader PKS jangan eksklusif tetapi tetap berperan aktif di tengah masyarakat dalam fokus berdakwah di bidang politik dan memperbaiki keadaan negeri ini.
"Seluruh kader harus punya kemampuan untuk berkomunikasi secara lebih luas. Jangan eksklusif. Berperanlah di tengah masyarakat," kata Hidayat Nur Wahid.
Hidayat menginginkan kader PKS harus selalu menjadikan Rasulullah sebagai contoh teladan dalam berpolitik di Tanah Air.
Menurut dia, dalam pemilu 2019 nanti tidak ada kata tawadhu atau rendah hati sehingga mengalah dari kandidat partai lain, tetapi yang ada adalah "fastabiqul khairat" (berlomba-lomba dalam kebaikan).
"Indonesia yang ingin kita wujudkan adalah Indonesia yang `hasanah fid dunya wal akhiroh` (baik dalam urusan dunia, baik pula dalam urusan akhirat). PKS ingin menghadirkan masyarakat yang madani (damai dalam kemajemukan) bukan masyarakat yang `medeni` (menakutkan)," kata Wakil Ketua MPR itu.
Ia menambahkan kader PKS jangan mengotak-kotakan kebaikan dan jangan mem-bid'ahkan apa-apa yang sudah dianggap baik oleh masyarakat karena sebagai Muslim, hendaknya semua jenis kebaikan dikerjakan.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017