Jakarta (ANTARA News) - Dewan Pakar DPP Partai Demokrat (PD) mengusulkan perlunya pengalihan pencarian solusi alternatif masalah Lumpur Lapindo dari perspektif minyak dan gas alam menjadi berorientasi pada teknologi kepanasbumian (geothermal). Kepada pers di Jakarta, Kamis, Ketua Dewan Pakar DPP PD Prof. Akhmad Syakhroza mengatakan bahwa secara teknis kasus semburan lumpur di Sidoarjo itu sudah masuk pada wilayah geothermal dan bukan lagi sekedar minyak atau gas alam. "Karena itu pencarian solusi alternatif masalah ini juga perlu bergeser kepada pendekatan geothermal yang berbeda dengan solusi ala teknologi perminyakan," ujarnya. Dari perspektif geothermal, luapan lumpur dari perut bumi tersebut tidak akan pernah berhenti sampai kapan pun sehingga berbagai upaya untuk menghentikan semburan tidak akan bisa berhasil, seperti menyumbat lubang dengan bola-bola beton. "Lumpur tidak akan pernah berhenti dan karenanya jangan kita berupaya menutup semburan tapi sebaliknya kita manfaatkan saja lumpur dan geothermal itu untuk berbagai keperluan," katanya. Hal senada disampaikan pula oleh ahli geothermal yang juga anggota Dewan Pakar DPP PD Dr Vincent Raja. Vincent mengatakan bahwa suhu tinggi uap yang keluar dari lubang semburan lumpur telah mengindikasikan bahwa hal itu adalah geothermal. Karenanya, dia berpendapat, panas bumi yang keluar itu sebaiknya digunakan saja untuk pembangkit tenaga listrik. Introduksi teknologi geothermal sebagai alternatif solusi masalah lumpur Lapindo akan memberikan sejumlah produk berupa partikel solid, air, panas bumi dan juga area geowisata. Menurut Vincent, jika panas bumi yang keluar dari pusat semburan bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembangkit listrik, lumpur yang ada bisa dimanfaatkan untuk banyak industri semisal semen (seperti di Itali), keramik (Selandia Baru) atau bahkan kosmetik di Jepang. Sementara itu Syakhroza mengatakan bahwa pihaknya dalam waktu dekat ini akan menggelar diskusi terkait gagasan solusi alternatif tersebut dengan menghadirkan pakar-pakar geothermal. Hasil dari diskusi itu nantinya akan diserahkan kepada pemerintah sebagai sumbangan PD dalam mencari solusi masalah lumpur Lapindo.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007