Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah ternyata telah memutuskan untuk melaksanakan opsi impor beras 500ribu ton yang sebelumnya akan diputuskan dalam Juni ini setelah melihat evaluasi penyerapan produksi dalam negeri hingga Mei atau awal Juni 2007. "Tinggal pelaksanaannya saja," kata Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Ardiansyah Parman, di Jakarta, Kamis. Menurut dia, keputusan itu diambil dalam rangka mengisi stok nasional yang dikelola Bulog. Oleh karena itu, Perum Bulog menjadi pelaksana keputusan tersebut. Hingga Juni 2007, Perum Bulog telah menandatangani kontrak pengadaan beras impor sebanyak total 1.117.097 ton. Itu termasuk kontrak dengan pemerintah Vietnam sebanyak 250ribu ton dari opsi impor 500ribu ton. Total beras impor yang telah tiba di Indonesia sejak izin impor tahap pertama (27 Desember 2006, kuota 500ribu ton) adalah sebanyak 681.970 ton. Izin impor tahap pertama itu terbagi dua mekanisme yaitu secara G2G dengan pemerintah Vietnam sebanyak 250ribu ton dan ditenderkan sebanyak 250ribu ton. Realisasi izin impor tahap pertama yang berakhir Maret 2007 itu sebanyak 482.425 ton yang terbagi atas 246.800 ton dari kontrak antarpemerintah dan 235.635 ton dari yang ditenderkan. Sedangkan total realisasi izin impor tahap dua yang izin awalnya Mei 2007 dan diperpanjang hingga September 2007 mencapai 199.546 ton. Impor tahap dua yang diumumkan Wakil Presiden Jusus Kalla pada 13 Februari 2007 itu terbagi dua atas impor tambahan 500ribu ton yang langsung dilaksanakan dan opsi 500ribu ton yang direalisasi jika diperlukan. Realisasi izin impor tambahan 500ribu ton itu terbagi tiga mekanisme, yaitu kesepakatan dengan pemerintah Thailand sebanyak 200ribu ton, ditenderkan 75ribu ton dan dilimpahkan kepada perusahaan swasta sebanyak 92.097 ton. Semua beras impor yang didatangkan oleh perusahaan swasta telah tiba, sedangkan yang dilaksanakan melalui kesepakatan dengan Thailand dan melalui tender masih akan masuk dalam waktu dekat ini. Sementara itu, Perum Bulog menyatakan optimis pengadaan beras dalam negeri hingga akhir 2007 mampu mencapai 1,73 juta ton melebihi target 1,54 juta ton. Direktur Perum Bulog, Mustafa Abubakar mengatakan, hingga 14 Juni 2007 pengadaan beras dalam negeri sudah mencapai 1.106.354 ton sementera target hingga Mei 2007 sebesar 900 ribu ton. Realiasi pengadaan beras sebesar itu terdiri atas gabah sebanyak 223.746,86 ton dan beras 964.275,19 ton baik melalui koperasi, non koperasi, Satgas Bulog, maupun Unit Penggilingan Gabah dan Beras (UPBG) milik Bulog. Bulog menargetkan pengadaan beras nasional sebanyak 1,54 juta ton hingga akhir 2007 dan bila perlu sebesar dua juta ton seperti yang diamanatkan undang-undang, diperkirakan dapat dicapai. Undang-undang mengharuskan pengadaan beras sebesar 2,2 juta ton dengan perincian 1,9 juta ton untuk raskin (beras bantuan untuk warga miskin) dan 0,35 juta ton untuk cadangan beras pemerintah (CBP).(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007