Juru bicara itu tidak menjelaskan alasan penangkapan pada Jumat (22/12), yang terjadi ketika Israel menghadapi protes-protes warga Palestina terhadap pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 6 Desember.
Konsulat Turki di Yerusalem tidak dapat dimintai komentar segera.
Video oleh pejalan kaki yang belum diverifikasi tampak menunjukkan polisi Israel menahan sejumlah pria dan anak-anak lelaki yang mengenakan kopiah di Kota Tua Yerusalem Timur, yang Israel kuasai pada perang tahun 1967 dan pihak Palestina ingin jadikan sebagai ibu kota masa depan.
Walaupun Trump membiarkan terbuka kemungkinan pihak Israel dan Palestina menentukan perbatasan-perbatasan Yerusalem berdasarkan perjanjian perdamaian masa depan, pengumumannya membalik kebijakan AS yang telah diambil selama beberapa dekade tentang status kota itu.
Turki menjadi negara paling vokal menyuarakan penentangan terhadap langkah Trump itu.
Pewarta: Mohamad Anthoni
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017