"Umat Islam harus mengurangi ketertinggalan dalam berbagai bidang, terutama pendidikan dan ekonomi," kata Ketua MPR dalam dialog kebangsaan pada Mukernas ke-10 Wahdah Islamiyah di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu petang.
Zulkifli Hasan mengajak kalangan umat Islam bersatu menghadapi perkembangan yang cepat dan kompleks.Jangan sampai di internal umat Islam terjebak pada polemik perbedaan.
Karena kalau umat sibuk mempersoalkan perbedaan, maka pihak lain merasa senang. Dia mengingatkan kini saatnya umat Islam bersatu dan jangan muau diadu domba.
Karena itu, potensi umat yang besar perlu diarahkan untuk mengurangi ketertinggalan di berbagai bidang,? terutama pendidikan dan ekonomi.? Dia menegaskan,? umat Islam harus sadar bahwa hanya satu persen penduduk Indonesia yang menguasai 64 persen lahan.
Namun dia mengakui tidak mudah membangkitkan potensi ekonomi umat Islam hingga mampu berperan lebih dominan. Tetapi kalau tidak mulai berperan saat ini maka dikhawatirkan akan semakin tertinggal.
Dia mengatakan menjadi pelaku ekonomi membutuhkan proses dari yang kecil. Namun pelaku ekonomi skala kecil kalau diberi kesempatan dan pembinaan akan bisa menjadi besar.
UKM-UKM sebaiknya berperan lebih besar termasuk dalam bidang perdagangan kebutuhan pokok. Sedangkan perusahaan besar selayaknya diarahkan dalam persaingan perdagangan antarnegara.
"Nggak apa-apa yang kecil-kecil diberi peran, mungkin awalnya banyak rugi. Tapi mereka bisa belajar bagaimana bertahan dan dapat keuntungan, " kata Ketua MPR Zulkifli Hasan.
Pewarta: Sri Muryono
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017