Jakarta (ANTARA News) - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Susy Susanti menyatakan jajaran pelatih tidak masuk dalam surat keputusan promosi dan degradasi komposisi pemusatan latihan nasional.
"Jadi SK ini sementara adalah untuk promosi dan degradasi atlet saja tidak termasuk dengan pelatih. Dan kalau ada SK, pasti kita pisahkan satu-satu, tidak akan sama," kata Susy ketika dihubungi Antara di Jakarta, Jumat.
Kendati demikian, mantan pebulu tangkis nasional tersebut menyatakan evaluasi terhadap para "penggodok" atlet pelatnas akan tetap ada dengan kemungkinan perombakan. Akan tetapi, dia enggan menyebutkan nama-nama yang dimaksud jika ada perombakan termasuk kepala pelatih tunggal putri yang saat ini masih lowong.
"Nanti kita lihat saja, karena SK kan belum keluar semua. Untuk pelatih mungkin dibereskan awal tahun 2018 nanti, termasuk kepala tunggal putri yang merupakan pekerjaan rumah saya. Mudah-mudahan tahun 2018 saat masuk nanti komplit semua," kata Susy.
Adapun isi SK promosi dan degradasi itu sendiri, hingga kini masih belum bisa dibeberkan oleh pihak federasi, pasalnya, Susy mengatakan saat ini surat yang telah disampaikan pada Ketua Umum Wiranto tersebut masih belum ditandatangani sang "nakhoda".
Akan tetapi, Susy menjelaskan tak kunjung terbitnya SK tersebut bukan karena adanya keberatan-keberatan atas usulan dalam draf tersebut.
"Tidak ada kendala kok, kan sudah dirundingkan dengan semuanya, tidak ada kesulitan atau kendala apapun, ini tinggal administrasi saja," ujar dia.
Terkait dengan pengumuman siapa-siapa saja yang terkena promosi dan degradasi, Susy masih belum bisa memberikan waktu pastinya, namun dia menegaskan pengumuman tersebut akan berlangsung sebelum tahun 2017 berakhir kendati pelatnas sedang libur natal dan tahun baru pada 23 Desember 2017 hingga 3 Januari 2018.
"Pastinya sebelum akhir tahun sudah ada pengumuman siapa yang akan dipanggil ke pelatnas karena di awal tahun pemain harus sudah masuk pelatnas," tutur Susy.
Adapun sistem promosi-degradasi yang diterapkan PBSI, melewati proses yang selektif yakni dengan parameter prestasi, hasil evaluasi, berapa lama dia di pelatnas, progresnya, usia serta lainya dan diindikasikan sekitar 20 atlet, tergantung dengan kebutuhannya.
"Alasan besar promosi dan degradasi komposisi pelatnas PBSI, adalah untuk meningkatkan prestasi perbulutangkisan Indonesia," ucap Susy menambahkan.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017