Banda Aceh (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Aceh menggelar zikir internasional yang menghadirkan ulama dari empat negara untuk mengenang musibah gempa bumi dan tsunami 26 Desember 2004.

Ketua Panitia Pelaksana Tgk Muhammad Balia kepada wartawan di Banda Aceh, Jumat, menyatakan, zikir akbar di bawah tanggung jawab Dinas Syariat Islam ini berlangsung di Taman Ratu Safiatuddin Lampriet pada 26 Desember 2017.

Zikir bertema "Selaras Menuju Sirathal Mustaqim" menghadirkan ulama Brunei Darussalam Mohamad Adi Aishamuddin bin Mat Bakar, Mohammad Fahmi bin Haji Matnor, Muhammad Najib bin Haji Muhammad Ali, Nurdeng Deuraseh, dan Muhammad bin Mat Piah.

Kemudian ulamaa Singapura Muhammad Afeef bin Manshor, ulama-ulama Malaysia dari Mohd Nizam bin Kamaruzzaman, Husni bin Muhammad Harun, Uwais Azzuhaili bin Husni, Mohammed Ahmed Mohammed Abdo sampai Mansur bin Usman. Serta tiga ulam Thailand, yakni Chemuso Romilo, Adsaman Sideh, Ismail Benjasminth, dan Asae Boongorsayu.

"Para ulama yang hadir tersebut merupakan ulama yang terkenal di negaranya masing-masing. Kita berharap zikir akbar ini berjalan lancar," kata Muhammad Balia.

Sedangkan ulama dari Indonesia adalah Habid Novel Alaydrus dari Solo yang juga akan mengisi tausiah pada zikir akbar ini, sedangkan ulama dari Aceh adalah Abu Muhammad Amin (Tu Min) Blang Bladeh, Abu Mustafa Paloh Gadeng, Waled Nuruzzahri Samalanga dan sejumlah ulama karismatik lainnya.

"Kami mengundang seluruh masyarakat Aceh untuk hadir pada acara zikir akbar tersebut yang akan dilaksanakan usai salat Isya," katanya.

Ia menyatakan, tujuan zikir ini adalah mengenang para syuhada tsunami dan merajut solidaritas umat Islam seluruh dunia.


Pewarta: Irman Yusuf
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017