Jenewa (ANTARA News) - Pemerintah Swiss mengatakan, Kamis (21/12), bahwa pihaknya telah membuka kantor kemanusiaan di Damaskus yang bertujuan untuk meningkatkan distribusi bantuan dan memantau serta mengoordinasikan program bantuan di lapangan.

Dengan demikian, Swiss menjadi negara Barat pertama, jika mengecualikan Uni Eropa, yang membuka kantor semacam itu sejak konflik Suriah meletus hampir tujuh tahun lalu.

"Kami akhirnya memiliki perwakilan di Damaskus," kata Manuel Bessler, pejabat pemerintah Swiss yang bertanggung jawab untuk urusan bantuan kemanusiaan, dalam sebuah wawancara di stasiun radio SRF.

Kantor baru tersebut, yang dibuka beberapa pekan lalu dan saat ini hanya memiliki satu staf, bukan merupakan perwakilan politik atau diplomatik bagi Swiss.

Sebaliknya, kantor itu bertujuan "memantau dialog lebih saksama untuk menjamin akses kemanusiaan kepada populasi yang terkena dampak (perang)" menurut pernyataan pemerintah.

Kantor tersebut juga akan memungkinkan "peningkatan upaya untuk memperbaiki layanan bantuan dan memantau berbagai proyek dengan lebih baik di lapangan" di Suriah, yang saat ini menjadi fokus operasi kemanusiaan terbesar Swiss, imbuhnya.

Lebih dari 340.000 orang tewas dan jutaan lainnya terpaksa mengungsi dari rumah mereka sejak konflik Suriah meletus pascademonstrasi antipemerintah pada 2011, demikian AFP. (mr)


Pewarta: Antara
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017