Beirut, Lebanon (ANTARA News) - Perdana Menteri Lebanon Saad Al-Hariri pada Kamis (21/12) menyerukan solidaritas Arab untuk menyelamatkan Yerusalem, dan memuji rakyat Palestina karena kesabaran mereka dan keteguhan mereka melawan semua komplotan.
"Solidaritas Arab hari ini adalah keperluan yang mendesak untuk menyelamatkan Yerusalem," kata Saad Al-Hariri selama peluncuran "Temuan Utama bagi Konsensus Nasional mengenai Penduduk dan Perumahan di Kamp Palestina dan Perkumpulan di Lebanon" di Grand Serail.
"Kita, orang Lebanon --yang selalu memiliki solidaritas buat Palestina, buat Yerusalem, buat saudara kita rakyat Palestina-- berpendapat tugas kita lah sebagai satu negara untuk menangani masalah yang dihadapi pengungsi Palestina di negara kita," kata Saad.
Perdana Menteri itu mengatakan ia ingin memberi penghargaan khusus buat "saudara-saudara Palestina, pemimpin Palestina dan rakyat Palestina", karena kesabaran dan keteguhan mereka melawan semua komplotan termasuk keputusan AS untuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
"Keputusan ini adalah hadiah buat ekstremis, penghalang bagi proses perdamaian dan faktor yang meningkatkan ketegangan di wilayah ini," kata Saad Al-Hariri, sebagaimana dikutip Xinhua, Jumat pagi.
Pada 6 Desember, Presiden AS Donald Trump mengumumkan Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan akan memindahkan Kedutaan Besar AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem, sehingga memicu kemarahan luas di dunia Arab dan Muslim.
Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017