Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) meluncurkan tiga indeks saham baru yang diharapkan dapat menjadi alternatif acuan bagi para investor dan pengelola dana dalam berinvestasi di pasar nodal.
"Dengan adanya indeks itu agar saham-saham dengan kapitalisasi tidak terlalu besar menjadi perhatian para pembuat produk," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat di Jakarta, Kamis.
Ia mengemukakan ketiga indeks saham itu, yakni indeks IDX Small-Mid Cap (IDX SMC) Composite, IDX SMC Liquid, dan Indeks PEFINDO i-Grade. Untuk konstituen Indeks IDX SMC Composite merupakan saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar antara Rp1 triliun hingga Rp50 triliun.
Sementara konstituen Indeks IDX SMC Liquid, menurut dia, dipilih dari saham-saham Indeks IDX SMC Composite yang memenuhi kriteria-kriteria likuiditas yang dilihat dari nilai transaksi, kapitalisasi pasar atas saham free float, dan harga saham.
"Selain itu ada aspek-aspek lain yang juga diperhatikan dalam indeks itu diantaranya kondisi keuangan dan kelangsungan usaha emiten, serta cakupan riset dari analis efek," katanya.
Ia menambahkan bahwa jumlah saham konstituen kedua indeks SMC itu tidak tetap atau sesuai dengan jumlah saham yang memenuhi kriteria. BEI akan melakukan peninjauan berkala atas konstituen Indeks IDX SMC Composite dan IDX SMC Liquid setiap enam bulan, yaitu pada bulan Januari dan Juli, untuk selanjutnya akan diperbarui setiap Hari Bursa pertama di bulan Februari dan Agustus.
"BEI telah melakukan penghitungan mundur atas indeks-indeks SMC itu sejak Hari Dasar yang ditetapkan pada 30 Januari 2009 dengan indeks awal 100 poin," paparnya.
Sementara itu, Direktur Utama Pefindo Salyadi Saputra mengatakan untuk indeks PEFINDO i-Grade merupakan indeks saham yang terdiri atas saham-saham pilihan dari 30 emiten yang mendapatkan peringkat "investment grade" dari Pefindo.
"Pemilihan saham-saham yang menjadi konstituen indeks PEFINDO i-Grade diantaranya memerhatikan kriteria kepatuhan dan indikasi manipulasi perdagangan yang dilihat dari jumlah sanksi suspensi perdagangan dan indikator Unusual Market Activity (UMA) di BEI," katanya.
Ia menambahkan bahwa peninjauan berkala atas konstituen Indeks PEFINDO i-Grade juga dilakukan setiap enam bulan, yaitu pada bulan Mei dan Desember, untuk selanjutnya akan diperbarui setiap Hari Bursa pertama di bulan Januari dan Juni. Indeks itu menggunakan Hari Dasar pada 28 Desember 2012 dengan indeks awal 100 poin.
"untuk metode penghitungan ketiga indeks itu, menggunakan kapitalisasi pasar sebagai bobot harga saham" katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017