Jakarta (ANTARA News) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ditantang untuk memeriksa seluruh calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) pada 2004 terkait aliran dana nonbujeter Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP). "KPK tak boleh pandang bulu memeriksa seluruh capres dan cawapres yang mengikuti pemilu 2004," kata Ketua Umum Pemuda Bulan Bintang Muhammad Fauzi di Jakarta, Kamis. Oleh karena itu, pemimpin sayap kepemudaan Partai Bulan Bintang itu mendesak KPK agar juga memeriksa pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Muhammad Jusuf Kalla yang kini telah menduduki kursi presiden dan wakil presiden RI. "KPK juga harus berani memeriksa SBY-Kalla. Ini untuk klarifikasi," kata anggota DPR RI dari Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi tersebut. Diakuinya, selama ini KPK memang terus membongkar kasus-kasus korupsi di tanah air. Namun, dari "kacamata" Fauzi, dalam melaksanakan tugasnya KPK dinilai masih tebang pilih. Pernyataan serupa sebelumnya dilontarkan Salahuddin Wahid, bekas calon wapres pasangan Wiranto, usai diperiksa KPK terkait aliran dana DKP pada capres-cawapres, Selasa (19/6). Pimpinan Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur, yang memiliki sapaan akrab Gus Sholah itu menyatakan jika memang KPK serius, semua capres-cawapres yang mengikuti pemilu 2004 harus diperiksa, tidak boleh ada yang diistimewakan. Mantan cawapres lainnya yang juga telah dipanggil KPK, KH Hasyim Muzadi, menyebut keberadaan KPK lebih sebagai bagian dari kekuasaan, bukan bagian dari penegakan hukum dan keadilan. "Pemberantasan korupsi yang masih terkesan tebang pilih, pasti akan akan menimbulkan dendam di kemudian hari saat berganti rezim," kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007