Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, kembali mencatatkan rekor baru ke posisi 6.183,39 poin dalam penutupan.
IHSG BEI ditutup menguat 73,90 poin atau 1,214 persen menjadi 6.183,39, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 17,24 poin (1,67 persen) menjadi 1.044,71.
Analis Indosurya Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan investor asing yang kembali melanjutkan aksi beli seiring dengan peringkat Indonesia yang naik menjadi BBB (triple B) dari sebelumnya BBB- (triple B minus) menjadi salah satu faktor yang mendorong IHSG kembali meningkat.
"Sentimen itu membuat IHSG masih terlihat memiliki kekuatan yang cukup besar hingga akhir 2017 ini," katanya.
Berdasarkan data BEI pada Kamis (21/12), investor asing membukukan beli bersih atau "foreign net buy" mencapai Rp431,2 miliar.
Dengan demikian, lanjut dia, di tengah sentimen yang positif itu maka jika terjadi koreksi merupakan hal wajar dan dapat dijadikan momentum akumulasi beli terutama pada saham-saham dengan kapitalisasi besar dengan tujuan investasi jangka menengah-panjang.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat menambahkan kenaikan peringkat oleh Fitch Rating dapat dijadikan landasan bagi investor untuk menempatkan dana investasinya di Indonesia.
"Peringkat itu menjadi bukti ekonomi kita kondusif dan memiliki pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan," katanya.
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 261.962 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,338 miliar lembar saham senilai Rp10,581 triliun. Sebanyak 192 saham naik, 146 saham menurun, dan 120 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.
Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 25,62 poin (0,11 persen) ke 22.866,10, indeks Hang Seng menguat 132,97 poin (0,45 persen) ke 29.367,06, dan Straits Times melemah 12,34 poin (0,36 persen) ke posisi 3.382,53.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017