Kapolda saat membacakan amanat Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan operasi ini fokus pengamanan Natal dan Tahun Baru 2018 yang dilakukan oleh aparat gabungan. Operasi lilin ini sendiri akan dimulai pada 23 Desember 2016 hingga 1 Januari 2017.
"Aksi gangguan Kamtibmas dalam bentuk terorisme, kemudian konflik yang terus diwaspadai yakni konflik berbau keagamaan dan ideologi," ungkapnya.
Tidak hanya itu, operasi lilin ini juga akan tetap fokus melakukan pengamanan dari segala kejahatan konvesional seperti pencurian, rumah kosong yang ditinggalkan, kemudian perampokan dan lain-lain.
Selanjutnya, Polri bersama sejumlah pemangku kepentingan terkait juga mewaspadai lonjakan mobilitas massa saat libur Natal dan Tahun Baru 2017.
Polri dan pihak terkait telah menyiapkan sejumlah strategi agar arus mudik dan balik selama liburan Natal dan Tahun Baru ini berjalan lancar.
"Koordinasi sudah dilaksanakan dengan jajaran Dinas Perhubungan, TNI dan Pemda dalam rangka pengamanan yang beberapa waktu lalu dapat masalah waktu arus mudik dan balik," beber Irjen Pol Umar Septono.
Selain itu, Polri dan pemagku kepentingan lain juga mewaspadai ketersediaan pangan selama libur Natal dan Tahun Baru.
Sebab, selama perayaan ini tentu permintaan dari konsumen mengalami peningkatan sementara distribusi pangan kerap terkendala ketika musim libur
"Sehingga kita akan lebih fokus pada keamanan dan juga masalah mengamankan agar lalu lintas udara, laut dan darat lancar," pungkas Umar.
Apel gelar pasukan Operasi Lilin 2017 ini juga dihadiri sejumlah petinggi, seperti Pangkoops AU II, Danlanud Hasanuddin, Kasdam XIV Hasanudin, Kajati Sulsel, Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto, Kapolrestabes Makassar, Dandim Makasar dan para Pejabat Utama Pokda Sulsel serta beberapa pejabat Polri-TNI lainnya.
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017