Jakarta (ANTARA News) - Ekonom Citigroup Anton Gunawan menyatakan bulan Juli 2007, dimana perusahaan banyak mengeluarkan laporan keuangan, akan menjadi ujian terhadap ketahanan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEJ hingga ke akhir tahun. "Pada kuartal II mulai ada peningkatan, tapi seberapa besar naiknya karena harapannya cukup tinggi. Risiko ada di situ," kata Anton di sela-sela acara "Review Capital Market Mid Year" di Jakarta, Kamis. Dia menjelaskan seandainya laporan keuangan emiten sesuai dengan harapan investor, maka hingga akhir tahun diyakini angka 2.200 angka segera tertembus. "Kalau ternyata mengecewakan, investor akan cenderung melakukan aksi ambil untung saja, sehingga indeks bisa jatuh," kata Anton. IHSG yang ditutup pada 1.836,52 pada Desember 2006 mencapai rekor tertinggi 2.161,074 pada Rabu (20/6) lalu atau menguat hingga 17,78 persen. Dengan kapitalisasi pasar per 18 Juni 2007 mencapai Rp1.483,95 triliun, rata-rata harian volume perdagangan mencapai 3.786,12 juta lembar saham, rata-rata harian nilai perdagangan Rp3.359,09 miliar, dan rata-rata harian frekuensi perdagangan 41.379 kali. Hal itu jauh lebih baik dari posisi pada akhir Desember 2006, dimana kapitalisasi pasar hanya Rp1.249,07 triliun, rata-rata harian volume perdagangan mencapai 1.805,52 juta lembar saham, rata-rata harian nilai perdagangan Rp1.841,80 miliar, dan rata-rata harian frekuensi perdagangan hanya 19.855 kali. Anton mengingatkan faktor eksternal masih menjadi faktor dominan perkembangan IHSG ke depan, terutama dengan bursa saham di Shanghai, China. "Kenaikan di bursa saham Shanghai di China cukup membahayakan. Pembalikan sedikit saja di sana, kita juga bisa kena. Apalagi kalau pembalikannya karena sistem," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2007