Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Kereta Api Logistik (Kalog) Junaidi Nasution dalam peresmian stasiun terminal barang Klari di Karawang, Kamis mengatakan hadirnya stasiun tersebut sebagai hub merupakan peningkatan layanan angkutan barang.
Pengoperasian stasiun terminal barang Klati ditandai dengan pemberangkatan rangkaian KA Kontainer relasi Klari-Kalimas dengan stamformasi 20 GD atau setara dengan 40 TEUs.
"Terminal barang ini sebagai hub untuk menyokong beberapa KA dari Jawa, atau Surabaya ke Jakarta atau ke Cilegon berhenti dulu di sini," katanya.
Junaidi mengatakan dipilihnya Stasiun Klari, Karawang selain karena pusat kawasan industri, juga posisinya berada di tengah-tengah perjalanan KA Logistik.
"Biasanya dari Bandung itu ke Cikarang Dry Port atau langsung ke Tanjung Priok, sekarang bisa disinggahkan dulu di sini," katanya.
Untuk kawasan Timur, dia mengatakan bisa singgah di Stasiun Ronggowarsito, Semarang sementara untuk di wilayah Barat di Stasiun Klari, Karawang.
"Untuk uji coba baru akan dioperasikan satu Kalog dari sini, dengan kapasitas 30 gerbong yang bisa memuat 500 kontainer dan luas terminal 1,3 hektare," katanya.
Menurut Junaidi, faktor kemudahan akses dan waktu tempuh merupakan kunci utama bagi kelancaran rantai logistik.
Untuk itu, dia mengatakan menjawab kebutuhan tersebut, pihaknya mengambil langkah inisiatif dan strategis dengan menghubungkan angkutan barang berbasis KA ke kawasan industri melalui stasiun terminal barang Klari yang akan melayani Cikarang, Karawang, Cikampek, Purwakarta dan sekitarnya.
"Berada di pusat titik kawasan industri, stasiun terminal barang Klari menawarkan kemudahan akses yang juga akan berdampak positif pada efektivitas dan efisiensi," katanya.
Dia menambahkan dengan potensi sekitar 2.000 TEUs per bulan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan perusahaan pada layanan KA Kontainer.
Hub Kalog Klari akan menjadi hub atau "transhipment" layanan ke berbagai rute, seperti Bandung, Semarang, Surabaya dan sekitarnya.
Lebih lanjut, stasiun terminal barang Klari juga akan menghubungkan titik-titik layanan yang tersedia, sehingga menawarkan beragam pilihan relasi untuk memenuhi masing-masing kebutuhan pelaku usaha.
Dengan luas 1,3 hektare, Stasiun Terminal Barang Klari memiliki fasilitas lapangan kontainer dengan kapasitas lebih dari 400 TEUs dan akan dikembangkan menjadi 1.000 TEUs pada 2018.
"Stasiun terminal barang ini dikengkapi dengan fasilitas `overcapping` yang terhubung langsung dengan jalur kereta dan memungkinkan kegiatan bongkar muat dilakukan, sehingga menekan risiko kerusakan barang akibat faktor cuaca," katanya.
Menurut Junaidi, ketersediaan overcaping tersebut menjadi fasilitas ideal bagi angkutan komoditas seperti semen, plat koil," calcium carbonate" dan lainnya.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017