Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Kamis pagi bergerak naik 39 poin menjadi Rp13.540 per dolar AS dari Rp13.579 per dolar AS.
Analis PT Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra mengatakan dolar AS bergerak stabil cenderung melemah terhadap sejumlah mata uang dunia, termasuk rupiah, sementara para pelaku pasar menantikan rilis data perumahan di Amerika Serikat pekan ini.
"Pelaku pasar wait and see terhadap data ekonomi AS itu dan cenderung menahan transaksi ke dalam dolar AS," katanya.
Ia menambahkan bahwa sentimen mengenai reformasi pajak Amerika Serikat juga cenderung mulai mereda.
"Meski terdapat adanya progres penting dalam reformasi pajak AS, namun dolar AS hanya menunjukkan sedikit reaksi. Pasar tampaknya sudah melakukan price in," katanya.
Fundamental ekonomi nasional yang cukup kondusif, menurut dia, akan menjaga pergerakan rupiah sehingga kalau pun terjadi koreksi, itu hanya bersifat sementara.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan secara teoritis, pemangkasan pajak AS menjadi instrumen kebijakan fiskal ekspansi yang berdampak pada naiknya pertumbuhan ekonomi, suku bunga, dan inflasi untuk ekonomi AS pada tahun 2018 dan selanjutnya.
"Tetapi The Fed juga mensinyalkan akan menaikkan suku bunganya pada 2018, sehingga dikhawatirkan ada tekanan ekonomi AS," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017