Bayi yang kemudian dinamai Emma Wren Gibson itu lahir pada 25 November, kata Pusat Donasi Embrio Nasional (NEDC) di Knoxville, Tennessee, yang mengumumkan kelahiran bayi itu pekan ini.
Embrio dikasilkan dari pasangan lain yang sudah dibekukan sejak 14 Oktober 1992.
Tina Gibson, perempuan yang melahirkan Emma Wren, lahir pada 1991, kata direktur pemasaran NEDC Mark Mellinger kepada AFP, hari ini.
Jika melihat usia embrio, maka usia Emma Wren hanya terpaut satu tahun lebih muda dari ibunya yang melahirkannya itu.
"Kami bisa jadi sahabat," kata Gibson, kini berusia 26 tahun, dalam wawancara dengan televisi setempat WBIR.
Gibson mengaku tidak diberi tahu dokter mengenai situasi sebenarnya sampai kemudian dia hamil mengandung embrio yang sudah dibekukan sekitar 24 tahun sebelumnya itu.
"Saya hanya bisa melongo, saya cuma bilang, apa? Kalian bercanda?"
Mellinger mengungkapkan Gibson dan suaminya memilih embrio itu berdasarkan profil karakteristik genetis, tetapi tidak diberi tahu sudah berapa lama embrio itu beku.
Gibson diimplan dengan tiga embrio, dan hanya satu embrio yang bertahan hidup. Dua embrio gagal berasal dari orang tua biologis yang sama.
Kasus ini menandai embrio dibekukan paling lama yang berhasil menjadi anak, kata NEDC.
Pewarta: -
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017