Gorontalo (ANTARA News) - Saat ini diprediksi kelompok yang paling rawan tertular penyakit mematikan HIV/AIDS bukanlah remaja, Pekerja Seks Komersil (PSK) ataupun orang dengan perilaku seks menyimpang, tapi ibu rumah tangga.
"PSK sudah lebih pintar mencegah penularan HIV/AIDS, tapi yang paling lemah dan gampang tertular adalah ibu rumah tangga, terlebih lagi yang wawasannya tentang HIV/AIDS dan narkoba kurang," kata aktris, presenter dan dokter, Lula Kamal, di Gorontalo, Kamis.
Ia menjelaskan, ibu rumah tangga saat ini kerap menjadi korban penularan penyakit mematikan tersebut, terutama melalui suami yang melakukan seks bebas atau berganti-ganti pasangan di luar rumah.
Terlebih lagi, kata dia, jika sang suami tersebut enggan menggunakan kondom saat "jajan" di luar rumah.
"Suami jajan dan pulang membawa kado virus HIV buat istrinya, kondisi inilah yang banyak dijumpai di kota-kota besar saat ini," kata dia.
Ia menuturkan kurang lebih 6,5 juta perempuan di Indonesia rawan tertular HIV/AIDS, dimana 24 ribu orang perempuan yang tertular penyakit tersebut berada di usia subur dan sembilan ribu di antaranya hamil setiap tahun.
Menurut dia, kondisi tersebut cukup mengkhawatirkan karena jumlah bayi yang tertular penyakit itu pun semakin meningkat.
"Bahkan, banyak bayi yang baru lahir sudah sakau karena ibunya memakai narkoba, dan lebih mengerikan lagi jika ternyata ibunya juga telah mengidap HIV/AIDS," tandasnya.
Tak hanya itu, lanjutnya, ibu rumah tangga atau umumnya wanita tergiur menggunakan narkoba karena terobsesi untuk memiliki tubuh yang ramping dan memilih cara berdiet yang instant.
"Makanya ibu-ibu jangan mau diiming-imingi pake narkoba untuk menurunkan berat badan. Itu tidak menyelesaikan masalah, karena kebanyakan kasus penularan awalnya melalui narkoba," tukasnya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007