Nabire (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menargetkan seluruh desa di wilayah Pulau Papua sudah terang-benderang teraliri listrik pada 2018.
"Saya tadi sudah perintah pada Menteri ESDM, nanti juga dibantu PLN, tahun depan di tanah Papua semua desa harus terang benderang," kata Presiden saat meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga mesin Gas (PLTMG) 20 MW dan PLTMG 50 MW Jayapura di Kelurahan Kaliboho, Kabupaten Nabire, Rabu.
Jokowi mengungkapkan bahwa desa yang belum teraliri listrik hingga saat ini mencapai 3.000 dan paling terbanyak, yakni 2,000 desa ada di tanah Papua.
Presiden mengakui bahwa membangun infrastruktur listrik di Papua itu tidak mudah, karena medannya berat.
"Memang tidak mudah mengerjakan namanya listrik di tanah Papua. medannya berat sekali, tadi kita lihat, bergunung-gunung, kemudian mau membawa tiang listrik saja nyebur ke sungai yang dalam tadi. Artinya medannya memang sangat berat, bukan karena apa-apa, medannya sangat berat," jelas Jokowi.
Presiden juga mengaku telah dilapori jika membagun infrastruktur di papua itu mahal, namun harus dikerjakan untuk keadilan sosial bagi seluruh Rakyat indonesia.
Presiden juga mengatakan untuk rakyat Papua semua harus dilakukan, seperti BBM satu harga, penurunan harga semen , juga masalah jalan-jalan, layanan kesehatan, pendidikan juga harus dilakukan.
Usai acara peresmian, Presiden kembali menegaskan bahwa Menteri ESDM telah menyanggupi tercapainya target seluruh desa di Papua teraliri listrik.
Tanah Papua sebanyak kurang lebih 2,000 desa akan teraliri listrik, baik listrik PLN maupun listrik `solar cell` (tenaga matahari)," ungkap Jokowi.
Presiden mengatakan bahwa kolaborasi listrik, baik listrik PLN maupun listrik `solar cell` (tenaga matahari) ini untuk mengatasi permasalahan listrik di tanah Papua.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017