Jakarta (ANTARA News) - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memastikan tidak akan ada lagi kebijakan "playoff khusus" jika terjadi kondisi kelolosan atau kemenangan ditentukan melalui skema head to head karena kedua tim memiliki poin yang sama.

Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono menyebut, rapat Komite Eksekutif (Exco) yang digelar Selasa (31/10) memutuskan bahwa head to head itu harus mengacu pada kemenangan dan agregat skor antara kedua tim.

"Jadi ini harus menjadi referensi bagi PT Liga Indonesia Baru jika nantinya terjadi lagi kasus head to head di liga," ujar Joko di Jakarta, Selasa (31/10) malam.

Adapun Joko mengarah ke laga antara Persewangi dan PSBK Blitar yang harus melalui pertandingan "playoff khusus" untuk menentukan siapa yang berhak melaju ke playoff Liga 2 karena adanya perbedaan pandangan akan regulasi head to head.

Awalnya Persewangi Banyuwangi dan PSBK Blitar memiliki poin yang sama pada babak penyisihan Grup 6 Liga 2 yaitu 18 poin, kemudian Persewangi diputuskan oleh LIB berhak melaju "playoff".

Dalam aturan Liga 2, jika ada dua tim dengan poin sama, maka kelolosan diputuskan melalui head to head. Namun, LIB menganggap bahwa "head to head" ditentukan dari kemenangan.

Persewangi Banyuwangi kalah 0-2 kala bertandang di Blitar, tetapi menang 2-1 saat bermain di kandang. LIB menilai secara head to head kedua tim seimbang karena sama-sama menang di kandang, bukan dari agregat gol.

Oleh karena itu, LIB menengok ke selisih gol kedua tim saat bertanding dan Persewangi pun diputuskan lolos karena memiliki selisih gol lebih banyak.

PSBK tidak menerima hal itu dan melakukan banding ke PSSI yang selanjutnya memutuskan untuk mengadakan "playoff khusus" bagi kedua tim di Stadion Kanjuruhan, Malang, Selasa (10/10), yang dalam prosesnya berakhir ricuh dan harus dihentikan pada menit ke-86 dengan keunggulan 1-0 untuk PSBK.

Komisi Disiplin PSSI pun menyatakan pihak Persewangi Banyuwangi kalah dengan skor 0-3 di laga tersebut dan didenda Rp100 juta.

Sementara PSSI menegaskan kasus PSBK dan Persiwangi tidak bisa dijadikan rujukan dalam penentuan pertandingan antara kedua tim yang berpoin sama.

"Itu tidak bisa dijadikan acuan karena saya pastikan playoff khusus itu tidak diterapkan karena kedua tim bernilai sama," tutur Joko.


Pewarta: Michael Teguh Adiputra S
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017