Cilacap, Jawa Tengah (ANTARA News) - Longsor dan banjir melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, akibat hujan lebat pada Selasa (19/12) siang hingga sore, kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Tri Komara Sidhy.

"Berdasarkan laporan awal yang kami terima, satu titik tebing dengan ketinggian lima meter di Dusun Sindangraja RT 02 RW 04, Desa Karanggintung, Kecamatan Gandrungmangu, longsor sepanjang tujuh meter dengan ketebalan satu meter hingga menimpa rumah milik saudari Kemini yang dihuni delapan jiwa," katanya di Cilacap, Rabu.

Ia mengatakan tebing longsor itu juga mengancam rumah Rojikun yang dihuni dua jiwa dan rumah Yono yang dihuni empat jiwa.

Ia mengatakan satu titik tebing dengan ketinggian 15 meter di Dusun Sindangraja RT 02 RW 04 juga dilaporkan longsor sepanjang 30 meter dengan ketebalan tiga meter hingga menimpa rumah Untung Purwadi.

"Kejadian tersebut mengakibatkan saudari Ribut Aprilianti mengalami patah tulang lengan kiri," katanya.

Ia mengatakan tanah longsor juga menutup separuh badan jalan provinsi yang menghubungkan Karangpucung dan Sidareja di Desa Cinangsi, Kecamatan Gandrungmangu.

Ia menjelaskan panjang material longsoran mencapai 40 meter dengan ketebalan 1,5 meter sehingga ruas jalan itu hanya bisa dilalui kendaraan secara bergantian.

Di Dusun Sidakaya RT 03 RW 05, Desa Sidasari, Kecamatan Cipari, hujan lebat disertai angin kencang menumbangkan sebatang pohon jati sehingga menimpa rumah milik Awid.

Akan tetapi kejadian itu hanya mengakibatkan kerusakan pada atap rumah.

"Hujan lebat yang terjadi pada Selasa (19/12) juga mengakibatkan air Sungai Cimeneng meluap ke pemukiman di Desa Kertajaya RT 01 RW 03, Kecamatan Gandrungmangu, sejak pukul 20.00 WIB hingga Rabu (20/12), pukul 02.00 WIB, dengan tinggi genangan berkisar 0,5-1 meter," katanya.

Ia mengatakan kejadian tersebut mengakibatkan delapan warga dievakuasi ke tempat yang aman dari banjir.

Dia mengatakan delapan warga yang dievakuasi, yakni Warto Yuswandi (60), Sohari (80), Sumirah (55), Wasilem (63), Ruswanto (60), Ari Fitriani (27), Gilang (8), dan Egan Rivaldo (5).

Disinggung mengenai perkembangan pendataan dampak gempa bumi berkekuatan 6,9 SR yang terjadi pada Jumat (15/12) malam, Tri Komara mengatakan berdasarkan hasil pendataan hingga Selasa (19/12) tercatat 806 kerusakan infrastruktur rumah dan fasilitas umum dengan taksiran kerugian Rp7.411.418.000.

Kerusakan tersebut terdiri atas 74 rumah roboh, 153 rumah rusak berat, 126 rumah rusak sedang, dan 442 rumah rusak ringan serta kerusakan infrastruktur tiga sekolah, dua pasar, dan enam infrastruktur lainnya yang tersebar di 20 kecamatan dan 82 desa dari total 24 kecamatan, 262 desa, dan 15 kelurahan di Kabupaten Cilacap.

Ia mengatakan data itu bersifat dinamis dan akan terus diperbarui perkembangannya serta akan diverifikasi ke lapangan.

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017