Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia kembali melanjutkan penguatan dengan ditutup ke posisi 6.167,66 poin pada Selasa, yang merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah.
IHSG BEI ditutup menguat 33,70 poin atau 0,54 persen menjadi 6.167,66, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 6,21 poin (0,60 persen) menjadi 1.041,88.
"IHSG bergerak optimis kembali mencatatkan rekor tertinggi dengan sektor pertambangan disusul konsumer memimpin penguatan," kata Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi di Jakarta.
Ia menambahkan bahwa investor asing yang kembali melakukan aksi beli turut menjadi salah satu faktor positif bagi pergerakan IHSG. Berdasarkan data BEI pada Selasa (19/12) ini, investor asing membukukan beli bersih atau "foreign net buy" mencapai sebesar Rp146,05 miliar.
Kendati demikian, ia mengatakan bahwa secara teknikal sejumlah indikator IHSG terlihat jenuh sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung terkoreksi pada perdagangan hari selanjutnya (Rabu, 20/12) dan akan bergerak di kisaran 6.120-6.200 poin.
Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya menambahkan bahwa setelah IHSG mengalami penguatan dalam beberapa hari terakhir maka IHSG cenderung akan masuk dalam area konsolidasi, jika terjadi koreksi merupakan hal wajar yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian mengingat fundamental ekonomi nasional cukup kondusif.
"Potensi kenaikan masih besar terlihat, apalagi didukung dana asing yang KEMBALI masuk ke pasar saham," katanya.
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 313.573 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,583 miliar lembar saham senilai Rp9,968 triliun. Sebanyak 156 saham naik, 167 saham menurun, dan 140 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.
Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 33,77 poin (0,15 persen) ke 22.868,00, indeks Hang Seng menguat 203,25 poin (0,70 persen) ke 29.253,66, dan Straits Times melemah 5,40 poin (0,16 persen) ke posisi 3.409,42.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017