Hanya hutan Wanagama yang bener-bener jadi hutan. Artinya sebetulnya kita bisa mengembangkan hutan seperti Wanagama karena anggaran di Kementerian Kehutanan gede sekali."
Yogyakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo berharap semangat dan pola pengembangan hutan di Indonesia bisa dilakukan seperti yang berlangsung di Norwegia.
"Di Norwegia kandungan tambangnya gede sekali, tetapi di sana yang dikembangkan justru hutannya dan dari situlah mereka memeroleh income per kapita yang sangat tinggi," kata Jokowi saat mengunjungi Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Selasa.
Meski Norwegia memiliki keterbatasan lahan, namun kata Jokowi, justru negara yang terletak di semenanjung Skandinavia itu mampu menjadi negara yang kaya hanya dari hasil kehutanan saja.
"Kenapa mereka bisa jadi negara kaya hanya dari hasil hutan saja?," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, Norwegia bisa berhasil mengembangkan hutan karena pengelolaan mulai hulu sampai hilir dikerjakan sangat mendetail mulai dari penanaman, pemeliharaan, hingga manajemen produkainya. "Dikerjakan dengan manajemen yang sangat mendetail sekali. Ini yang tidak kita lakukan," kata dia.
Sementara di Indonesia, Presiden mengakui hingga saat ini justru masih banyak lahan-lahan subur yang terlantar. "Banyak sekali lahan terlantar mulai dari Pulau Rote sampai Miangas. Terlalu banyak lahan yang terlantar dan tidak terurus," kata dia.
Padahal, kata dia, selama ini negara telah menggelontorkan anggaran triliunan rupiah khusus untuk pengembangan hutan. "Hasilnya apa, tunjukkan pada saya hutan yang jadi," kata dia.
Namun dalam kesempatan itu, Jokowi mengapresiasi keberhasilan UGM mengembangkan hutan konservasi "Wanagama" seluas 112 hektare di Gunung Kidul.
"Hanya hutan Wanagama yang bener-bener jadi hutan. Artinya sebetulnya kita bisa mengembangkan hutan seperti Wanagama karena anggaran di Kementerian Kehutanan gede sekali," kata dia.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017