Sisanya tinggal atap dan terminal saja"
Jakarta (ANTARA News) - Pembangunan Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, sudah mencapai 76,6 persen per 10 Desember 2017.
Direktur Utama PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Virda Dimas Ekaputra seusai rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Jakarta, Senin, mengatakan progres tersebut merupakan capaian sisi darat yang dikerjakan badan usaha milik daerah (BUMD) Jabar itu.
"Sisanya tinggal atap dan terminal saja," katanya.
Virda menuturkan, pembangunan bandara seluas 1.800 hektare itu masih berjalan sesuai target. Dari sisi udara yang jadi tanggung jawab Kementerian Perhubungan, ia menyebut progresnya bahkan telah mencapai 92 persen karena sedianya ditargetkan rampung akhir tahun ini.
"Sekarang baru tahap satu perpanjangan `runway` 60 m x 2.500 meter. Tahun depan bakal diperpanjang lagi jadi 3.500 meter," ujarnya.
Ada pun pembebasan lahan, menurut dia masih menyisakan kendala meski tidak signifikan.
Virda menjelaskan, salah satu masalah yang masih mengganjal adalah keberadaan "rumah hantu" yang didirikan belum lama oleh masyarakat agar bisa mendapatkan ganti rugi yang lebih besar.
"`Rumah hantu` itu kan didirikan baru-baru saja, itu disepakati tidak diganti. Tapi dalam proses verifikasi di lapangan kan tidak mudah. Ada beberapa yang sebenarnya sudah lama tinggal di situ dan sebagainya jadi ada yang protes. Tapi tidak banyak dan tidak mendominasi," ujarnya.
Virda berharap, operasional bandara yang kini sudah memiliki 3-Letter Airport Code "KJT" dari IATA tersebut bisa selesai sesuai target pada kuartal pertama 2018.
"Dari sisi kesiapan, kita harap mudah-mudahan April bisa (beroperasi). Pak Menteri kan mengharapkan kuartal pertama. April bisa `soft launching` dan `grand launching` Juli untuk haji," katanya.
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017