Kulon Progo (ANTARA News) - Sebanyak 300 unit rumah di kawasan Bukit Menoreh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, rusak akibat tanah longsor dan ambles ketika cuaca tidak bersahabat pengaruh Siklon Cempaka beberapa waktu lalu.
Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo Gusdi Hartono di Kulon Progo, Selasa, mengatakan dari 300 unit rumah, ada yang rusak ringan, sedang dan berat.
"Berdasarkan data cek lapangan dan laporan camat, sedikitnya ada 300 rumah yang rusak akibat bencana tanah longsor dan tanah ambles," kata Gusdi.
Ia mengatakan pihaknya masih melakukan identifikasi rumah yang harus direlokasi dan direhabilitasi total. Pada status tanggap darurat becana ini, BPBD akan memberikan bantuan stimulan bagi rumah warga yang rusak. Namun, dirinya belum bisa menyebutkan nilai bantuan untuk perbaikan rumah.
"Kami tidak bisa menyebut nominalnya, yang jelas bantuan stimulan. BPBD baru akan bertindak setelah status tanggap darurat bencana berakhir pada 27 Desember, apakah direlokasi, bedah rumah atau RTLH,` katanya.
Selain rumah rusak, lanjut Gusdi, infrastruktur jalan banyak yang ambles, karena ada fenomena tanah turun. Kemudian banyak bukit yang longsor yang menutup jalan. Untuk itu, pihaknya menerjunkan lima alat berat untuk membersihkan material longsoran dan membuka akses jalan.
"Pada masa tanggap darurat bencana ini, kami fokus membuka akses jalan yang tertutup material longsoran, sehingga dapat dilewati masyarakat dan aktivitas ekonomi berjalan. Setelah itu, kami baru membersihkan material longsoran di rumah warga," katanya.
Gusdi mengklaim sampai saat ini, penanganan tangggap darurat bencana sudah mencapai 75 persen. "Kami masih melakukan pekerjaan rumah memantau supaya warga yang rumah rusak, supaya aman," katanya.
Kasi Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Kulon Progo Eko Susanto mengatakan pihaknya masih melakukan identifikasi rumah yang harus dikerjakan menggunakan dana rehabilitasi dan rekontruksi.
"Rumah yang rusak masih diusahakan dengan anggaran tanggap darurat bencana, setelah itu kalau belum selesai baru diusulkan menggunakan anggaran rehabilitasi dan rekontruksi," katanya.
Pewarta: Sutarmi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017