Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, dibuka melemah 20,80 poin dibayangi sentimen eksternal yang dinilai cenderung negatif.

IHSG BEI dibuka melemah 20,80 poin atau 0,34 persen menjadi 6.113,09, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 5,09 poin menjadi 1.030,67.

"Sentimen dari dalam negeri yang positif dibayangi ketidakpastian dari faktor global, situasi itu dapat menahan pergerakan IHSG," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Selasa.

Ia mengemukakan bahwa dari eksternal, investor sedang mencermati situasi di Timur Tengah mengenai rancangan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menolak pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Dari dalam negeri, lanjut dia, sentimennya cukup kondusif. Pemerintah sedang membahas aturan mengenai kebijakan pengenaan bea masuk barang tidak berwujud (intangible goods) yang diperdagangkan secara elektronik.

"Pengenaan bea masuk bagi barang tak berwujud yang dikirim melalui proses elektronik tersebut diharapkan dapat meningkatkan penerimaan negara," katanya.

Head of Dealing Narada Kapital Indonesia, Indra Prasetiya mengatakan bahwa setelah IHSG mencatatkan rekor tertinggi, sebagian investor cenderung menahan transaksinya sehingga berimbas pada pergerakan IHSG.

"Sebagian investor kembali mencermati saham lainnya yang masih dianggap prospektif," katanya.

Menurut dia, masih adanya factor window dressing, terutama pada saham konsumer diharapkan dapat menjaga pergerakan IHSG ke depan. Pengelola dana, masih akan cenderung melakukan aksi beli dengan tujuan saham yang dimilikinya terangkat.

Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei naik 9,02 poin (0,04 persen) ke 22.910,79, indeks Hang Seng menguat 227,62 poin (0,78 persen) ke 29.278,03, dan Straits Times menguat 5,11 poin (0,15 persen) ke posisi 3.419,93.


Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017