Jakarta (ANTARA News) - Pelanggan listrik di wilayah Jabar dan Banten akan mendapat beban pemadaman listrik yang diperkirakan terjadi Kamis malam ini sebesar 184 MW, saat berlangsungnya beban puncak.
Beban pemadaman ini merupakan yang terbesar dibandingkan dengan wilayah lain dalam sistem kelistrikan Jawa-Bali.
General Manager Pusat Pengaturan dan Penyaluran Beban Jawa-Bali PT PLN (Persero), Muljo Adji, di Jakarta, Kamis, mengatakan beban pemadaman di wilayah Jabar dan Banten sebesar 184 MW tersebut merupakan 36,8 persen dari rencana beban pemadaman di wilayah Jawa-Bali sebesar 500 MW.
Selain Jabar dan Banten, lokasi pemadaman lain adalah Jatim 119 MW, DKI Jakarta 90 MW, Jateng dan DIY 87 MW, dan Bali 20 MW.
"Namun, kami sedang berusaha agar tidak terjadi pemadaman hari ini," katanya.
Menurut dia, pihaknya akan berupaya agar PLTU Cilacap Unit 2 sebesar 300 MW pada Kamis sore ini bisa operasi dan menghemat pemakaian BBM di PLTGU Muara Tawar sejak Kamis pagi.
Apabila kedua upaya itu berhasil, maka kemungkinan tidak akan ada pemadaman saat beban puncak Kamis malam.
"Tapi, kalau gagal, maka akan ada defisit 500 MW atau tiga persen dari total kebutuhan beban puncak Jawa Bali sebesar 15.659 MW," katanya.
Karena itu , Muljo meminta agar pelanggan mengurangi pemakaian beban listrik selama beban puncak pada pukul 17.00-22.00 WIB, guna menghindari atau meminimalkan kemungkinan terjadinya pemadaman listrik.
Sistem kelistrikan Jawa-Bali diperkirakan mengalami defisit 500 MW, menyusul terjadinya gangguan di lima pembangkit secara bersamaan.
Kelima pembangkit itu adalah PLTU Paiton Unit 7 berdaya 600 MW yang mengalami gangguan peralatan kipas udara, PLTGU Cilegon yang kini memasok sekitar 100 MW karena ketiadaan gas, dan PLTU Cilacap Unit 2 300 MW.
Selain itu, PLTGU Muara Tawar 6x140 MW akibat gangguan pasokan BBM dan PLTU Suralaya Unit 5 600 MW karena gangguan trafo.
Pada Rabu (20/6) malam, Jawa dan Bali telah mengalami defisit 200 MW. Namun, defisit tersebut tidak akan menyebabkan pemadaman, karena PLN akan melakukan pengaturan beban.
Menteri ESDM terkejut
Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro telah meminta PLN tidak melakukan pemadaman listrik hari Kamis ini.
"Kondisi listrik saat beban puncak memang pas-pasan, karena ada gangguan pembangkit, tapi jangan sampai ada pemadaman," katanya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (20/6) malam.
Purnomo sempat terkejut saat ditanya rencana pemadaman tersebut karena mengaku belum menerima laporannya.
Ia langsung menghubungi Dirut PLN, Eddie Widiono, melalui telepon selulernya dan menyalakan pengeras suara agar jawaban Eddie didengar wartawan.
Eddie mengatakan sejumlah pembangkit memang mengalami gangguan. Pembangkit tersebut antara lain PLTU Paiton, PLTU Cilacap dan PLTU Cilegon.
Ia juga menjelaskan saat ini, beban puncak mencapai 15.200 MW, sehingga akibat kerusakan sejumlah pembangkit tersebut, pasokan daya listrik di sistem Jawa-Bali memang pas-pasan. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007