Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin sore, bergerak melemah sebesar 17 poin menjadi Rp13.587 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.570 per dolar Amerika Serikat (AS).

"Dolar AS menguat menyusul adanya optimisme pasar RUU Pajak Amerika Serikat akan disahkan menjadi undang-undang pada pekan ini," kata Kepala riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin.

Ia mengemukakan bahwa salah satu senator Amerika Serikat dari Partai Republik meyakini, Senat akan menyetujui undang-undang tersebut. Di sisi lain, pihak DPR AS juga memiliki harapan sama untuk persetujuan undang-undang pajak.

Kendati demikian, lanjut dia, pergerakan rupiah relatif stabil, karena fundamental ekonomi nasional pada tahun ini dan ke depannya masih cukup solid menyusul sejumlah data yang dirilis cukup positif.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa neraca perdagangan Indonesia pada November yang kembali mencatatkan surplus menunjukan aktivitas ekonomi di dalam negeri masih baik.

Tercatat, surplus neraca perdagangan November 2017 sebesar 0,13 miliar dolar AS. Secara kumulatif Januari-November 2017, surplus neraca perdagangan tercatat 12,02 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan surplus pada periode sama tahun sebelumnya sebesar 8,48 miliar dolar AS.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Senin (18/12) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah ke posisi Rp13.584 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.573 per dolar AS.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017