Yogyakarta (ANTARA News) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap esensi ajaran agama yakni memanusiakan manusia mampu ditangkap dan diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh umat beragama di Indonesia.
"Bagimana masing-masing umat beragama betul-betul mampu menangkap asensi dan substansi ajaran agama sehingga mampu mengaktualisasikan nilai-nilai agama dalam makna yang sesungguhnya yakni agama yang memanusiakan manusia," kata Menteri Lukman di sela acara Gebyar Kerukunan di Gedung Olahraga (GOR) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Senin.
Menurut Lukman, upaya untuk terus mendorong umat beragama memahami dan merealisasikan substansi ajaran agamanya akan terus menjadi agenda utama Kemenag RI. Dengan cara itu, ia meyakini kerukunan antarumat beragama di Indonesia akan terus terjaga.
"Inilah yang menjadi agenda utama Kemenag agar setiap umat beragama memiliki kesadaran seperti itu, sehingga harmonitas kerukunan hidup antarumat beragama senantiasa terjaga dengan baik," kata Menag.
Lukman berharap dalam praktiknya esensi agama jangan sampai dipahami untuk saling merendahkan bahkan saling meniadakan antarsesama umat manusia.
"Agama aktualisasinya dalam rangka menjaga, memelihara, melindungi harkat, derajat, martabat kemanusiaan. Buka sebaliknya yakni agama yang digunakan untuk saling merendahkan bahkan saling meniadakan antarsesama yang hakikatnya bersaudara dan sesama umat manusia," kata dia.
Acara Gebyar Kerukunan yang diselenggarakan untuk menyambut Hari Amal Bakti (HAB) ke-72 yang akan jatuh pada tanggal 3 Januari 2018 itu disemarakkan dengan berbagai persembahan kesenian baik dari Yogyakarta maupun luar Yogyakarta.
"Persembahan kesenian baik itu dari Yogyakarta maupun dari daerah lain ditampilkan guna menunjukkan kerukunan yang tercermin dalam kehidupan masyarakat Yogyakarta yang dikenal dengan city of tolerance," kata Kepala Kanwil Kemenag DIY Muhammad Lutfi Hamid.
Dalam acara Genbyar Kerukunan itu, Menag juga meresmikan sejumlah gedung Balai Nikah dan Manasik Haji KUA di 10 Kecamatan di DIY. Selain itu, Menag juga meluncurkan e-government Kanwil Kemenag DIY dan menyerahkan secara simbolis Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada siswa-siswi madrasah ibtidaiyah dan tsanawiyah di DIY.
"Ini patut kita syukuri karena dengan tiga hal itu kami berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kita kepada semua umat beragama khususnya yang ada di Yogyakarta," kata dia.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017