Jakarta (ANTARA News) - Sistem kelistrikan di interkoneksi Jawa-Bali pada Kamis (21/6) diperkirakan mengalami defisit 500 MW menyusul terjadinya gangguan di lima pembangkit secara bersamaan.
General Manager Pusat Pengaturan dan Penyaluran Beban Jawa-Bali PLN Muljo Adji di Jakarta, Rabu, mengatakan kelima pembangkit itu adalah PLTU Paiton Unit 7 berdaya 600 MW yang mengalami gangguan peralatan kipas udara dan PLTGU Cilegon yang kini memasok sekitar 100 MW karena ketiadaan gas.
Selain itu, dan PLTU Cilacap Unit 2 300 MW, PLTGU Muara Tawar 6x140 MW karena gangguan pasokan BBM dan PLTU Suralaya Unit 5 600 MW karena gangguan trafo.
"Akibat gangguan lima pembangkit itu listrik Jawa-Bali juga terancam pemadaman pada Kamis (21/6)," katanya.
Menurut dia, sistem listrik Jawa-Bali pada Rabu malam ini akan mengalami defisit 200 MW.
Namun, defisit tersebut tidak akan menyebabkan pemadaman karena PLN akan melakukan pengaturan beban.
Muljo meminta, pelanggan mengurangi pemakaian listrik selama beban puncak pada pukul 17.00-22.00 WIB guna menghindari atau meminimalkan kemungkinan terjadinya pemadaman listrik.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007